PM Inggris Boris Johnson Dicekal Rusia, Akibat Pernyataan Ini
Tengah terjadi ketegangan antara Rusia dan Inggris. PM Inggris Boris Johnson menjadi sasaran kebijakan Rusia, yang menyikapinya dengan pencekalan.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, telah melarang (mencekal) masuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan sejumlah pejabat lainnya.
Hal itu dilakukan setelah Pemerintah Inggris memberlakukan sejumlah sanksi terhadap sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin, dan termasuk miliarder pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich.
"Kebijakan baru itu diambil karena tindakan permusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Pemerintah Inggris terhadap Rusia, terutama pengenaan sanksi terhadap pejabat senior Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir dari laman Aljazeera, Minggu 17 April 2022.
Sanksi Inggris terhadap sekutu Moskow itu adalah semua aset Abramovich yang berbasis di Inggris telah disita---berarti dia tidak dapat mengakses aset atau uangnya.
Sanksi Inggris terhadap sekutu Rusia tersebut termasuk tindakan keuangan dirancang untuk merusak ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Putin.
Rusia telah mencekal Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, 10 anggota pemerintah, dan juga politisi Inggris lainnya.
Bahkan, dalam eskalasi politik kian memanas itu, Pemerintah Rusia juga mengatakan, jumlah pejabat yang dicekal akan ditambah.
Selain melarang masuk pejabat Inggris, Rusia juga mengusir 18 diplomat Uni Eropa sebagai balasan atas penetapan status persona non grata terhadap diplomat Rusia, pada Jumat 15 April 2022.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, bahwa pihaknya telah memanggil Duta Besar Uni Eropa untuk Rusia Markus Ederer dan menyerahkan nota protes.
"Pihak Rusia menetapkan bahwa EU bertanggung jawab atas kerusakan konsisten pada arsitektur dialog, dan kerja sama bilateral yang telah berlangsung selama beberapa dekade," kata Kemlu Rusia.
Sikap PM Johnson, Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Ukraina
Sikap PM Inggris memang bikin jengkel Rusia. Terbukti ketika Johnson menegaskan akan mengirim kendaraan lapis baja ke Ukraina “dalam beberapa hari mendatang”. Demikianmenurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri (PM) Boris Johnson.
Dalam pembicaraan via telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Johnson berjanji bahwa London akan terus membantu Ukraina “mempertahankan kedaulatannya dalam beberapa pekan dan bulan mendatang.
“Zelenskyy memberi tahu Johnson tentang situasi di Mariupol, dan pemimpin Inggris “menghormati perlawanan Ukraina di kota itu,” kata pembantu Johnson dirilis dw.com.
Sementara itu para pejabat Rusia mengatakan pasukan Ukraina telah didorong keluar dari kota pelabuhan, Mariupol.
“Seluruh wilayah perkotaan Mariupol telah sepenuhnya dibersihkan … sisa-sisa kelompok Ukraina saat ini sepenuhnya diblokade di wilayah pabrik metalurgi Azovstal,” kata kementerian pertahanan Rusia.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashev, sekitar 2.500 pejuang Ukraina mungkin masih dibarikade di pabrik baja.
“Satu-satunya kesempatan mereka untuk menyelamatkan diri yaitu dengan sukarela meletakkan senjata dan menyerah,” kata Konashev.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa membunuh pejuang yang tersisa di Mariupol akan menghentikan pembicaraan damai dengan Rusia.
Advertisement