PM dan Presiden Sri Lanka Mundur, Siapa Pimpin Pemerintahannya?
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe menyatakan akan mundur dari posisinya mengikuti protes dari penduduk yang tak berkesudahan. Pemerintahan Sri Lanka pun tak memilik presiden dan perdana menteri sementara.
Pimpinan Sri Lanka Mundur
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa menyatakan akan mundur pada 13 Juli 2022, seperti yang diumumkan parlemen setempat, pada Sabtu 9 Juli 2022.
Pengumuman sang presiden kemudian diikuti PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, yang menyatakan untuk mundur dan mendukung adanya pemerintahan yang berisi perwakilan semua partai. Ranil akan mundur setelah pemerintahan baru telah terbentuk.
Pimpinan Pemerintahan
Berdasarkan konstitusi Sri Lanka, jika PM dan presidennya mundur, maka juru bicara parlemen, Mahinda Yapa Abeywardena, akan diangkat sebagai presiden maksimal untuk 30 hari, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam masa itu, parlemen akan memilih presiden dari anggotanya, untuk melanjutkan kepemimpinan sesuai sisa masa jabatan hingga pemilihan umum berikutnya.
Sementara, sejumlah pimpinan partai oposisi telah berencana bertemu untuk menyepakati pemerintahan baru di Sri Lanka, pada Minggu 10 Juli 2022. Mereka berencana untuk mengajukan bentuk pemerintahan baru pada Presiden Gotabaya Rajapaksa, sebelum dia mundur.
Diketahui, Sri Lanka mengalami krisis berkepanjangan akibat dililit utang serta inflasi yang terus meningkat tajam.
Nilai tukar uang yang rendah membuat negara tersebut tak mampu mengimpor banyak kebutuhan pokok, serta bergantung pada bantuan dari sejumlah negara besar dan juta utang IMF.