PLN Beri Kompensasi Listrik Padam, Ini Besarannya
PT PLN (Persero) akan memberikan kompensasi khusus bagi para pelanggan yang terdampak listrik padam massal pada Minggu, 4 Agustus 2019 kemarin. Ganti rugi akan disesuaikan dengan tingkat mutu pelayanan terkait indikator lamanya gangguan yang terjadi.
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, mengatakan, kompensasi ini akan diberikan sebesar 20-35 persen dari biaya beban atau rekening minimum per konsumen. Pemberikan kompensasi 35 persen diberikan untuk golongan tarif adjustment atau yang dikenakan penyesuaian tarif. Sedangkan 20 persen diberikan kepada pelanggan golongan non adjusment.
Pemberian kompensasi ini akan langsung dimasukkan dalam rekening tagihan bulan berikutnya. Untuk prabayar, maka pengurangan tagihan akan disesuaikan dengan pengurangan tarif listrik reguler.
Kompensasi ini akan diberikan pada saat pelanggan prabayar membeli token. Dimana nominalnya harga akan langsung terpotong sesuai kompensasi yang diberikan.
"Saat ini kami sedang menghitung kompensasi bagi para konsumen. Besaran kompensasi dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar," kata Sripeni, Senin 5 Agustus 2019.
Sementara untuk pelanggan premium, maka kompensasi akan diberikan sesuai dengan service level agreement (SLA) yang telah ditandatangani sebelumnya antara konsumen dan PLN.
Sementara itu, hingga saat ini PT PLN terus berusaha menormalkan pasokan listrik untuk wilayah Jawa bagian barat. Hingga siang ini tercatat beberapa pembangkit sudah mulai normal, di antaranya PLTU Suralaya 3 dan 8 sudah menyala.
Selain itu pembangkit Priok Blok 1-4; Pembangkit Cilegon; Pembangkit Muara Karang; PLTP Salak; PLTA Saguling; PLTA Cirata; Pembangkit Muara Tawar; Pembangkit Cikarang; Pembangkit Indramayu; PLTA Jatiluhur; PLTP Jabar; serta 23 gardu induk tegangan extra tinggi (GITET) telah beroperasi dengan normal
Sekadar diketahui, listrik padam menimpa sebagian besar kawasan Pulau Jawa bagian barat. Beberapa daerah yang mengalami listrik padam di antaranya kawasan Jabodetabek, sebagian Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.
Pemadaman sendiri terjadi akibat gangguan tansmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV yang mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
"Jadi beban itu ada di barat, karena perkembangan beban selalu ada di barat. Karena salurannya tidak bisa mengalir, jadi di barat ini tegangan langsung turun, turun inilah yang mengakibatkan sistem di barat kolaps," kata Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Djoko Raharjo Abumanan.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, maka pembangunan pembangkit di sisi barat harus dipercepat. Tujuannya agar pasokan listrik di barat dan timur bisa seimbang.
Advertisement