Plengsengan Proyek Jembatan Kedungkandang Malang Ambrol
Plengsengan yang merupakan bagian dari Proyek Jembatan Kedungkandang Kota Malang ambrol. Diduga akibat naiknya air sungai karena tingginya intensitas hujan. Plengsengan yang ambrol tersebut memiliki tinggi kurang lebih 6 meter dengan lebar 25 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Hadi Santoso mengungkapkan bahwa plengsengan tersebut ambrol pada Minggu kemarin.
"Kebetulan pada 21 November 2020, pembangunan plengsengan itu sudah selesai. Lalu besoknya, 22 November 2020, ambrol di sisi timur dan barat, pada malam hari. Kemungkinan karena air sungainya tinggi," tuturnya, pada Senin 23 November 2020.
Hadi mengatakan plengsengan yang ambrol itu berada di bawah jembatanmbatan Kedungkandang. Rencananya bawah jembatan itu akan difungsikan sebagai jalur alternatif ketika arus lalu lintas padat di jembatan tersebut.
“Jadi, pembangunan itu adalah plengsengan tambahan dari saya. Karena saya minta ada jalan dari sisi utara. Jadi kalau mau belok ke jalan Muharto itu, kalau macet bisa lewat ke jalur bawah,” ujarnya.
Hadi menuturkan untuk memperkuat konstruksi plengsengan tersebut pihaknya akan mengganti bangunan plengsengan tersebut dengan beton karena sebelumnya memakai tumpukan batu.
"Saya tidak mau diganti batu yang sudah terpakai. Kita langsung lakukan perbaikan lagi. Tidak hanya yang ambrol saja yang kita bangun, tapi juga di plengsengan sisi timur juga. Semua akan saya ganti pasang beton,'' katanya.
Hadi menambahkan bahwa ia sudah menginstruksikan kepada petugas untuk segera menggantikan semua konstruksi plengsengan tersebut dengan beton. "Saya optimis plengsengan yang ambrol tersebut 3 minggu sudah selesai," tuturnya.
Fly over Jembatan Kedungkandang tersebut nantinya akan menghubungkan wilayah Kedungkandang dan Buring. Lokasi jembatan tersebut berdekatan dengan Exit Tol Madyopuro.
Ditargetkan pada akhir Desember 2020 nanti sudah bisa beroperasi sehingga bisa memecah kepadatan lalu-lintas yang melewati Kota Malang dari Exit Tol. "Tanggal 20 Desember nanti harus sudah selesai 100 persen dan tanggal 23 Desember akan diresmikan Wali Kota Malang," tutupnya.