Plastik Dicibir Entek Ngamek Kurang Nggolek, Kalau Jadi Piramida?
Plastik dicibir tiada habisnya. Tapi pabrik-pabrik plastik masih terus berproduksi. Sementara toko plastik juga makin menjamur. Apalagi pembeli dan penggunanya, setali tiga uang.
Capek berdebat, bersilat lidah, dan seterusnya, soal plastik bekas pakai, ada baiknya menyimak para warga Dukuh Surodadi, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali, dalam memermak sampah plastik.
Sebagai bentuk kerja nyata pelestarian lingkungan, sekaligus menyambut HUT RI ke-74, warga membuat piramida dari sampah plastik botol air mineral. Botol-botol bekas itu dileles dari bekal pendaki Gunung Merbabu.
Untuk membuat piramida setinggi 4 meter, dengan panjang alas 12 meter, warga memerlukan sebanyak 12 ribu botol plastik. Plastik-plasti itu kemudian dirangkai menggunakan kawat dengan rangka piramida dari batang bambu.
Belasan ribu botol itu dikumpulkan selama satu bulan. Sebagian besar dari sampah bekas pendaki Gunung Merbabu yang naik melalui pintu pendakian Selo yang basecamp-nya berdekatan dengan Desa Tarubatang.
"Untuk membuat tulisan yang warna-warni juga menggunakan sampah plastik," kata Sarno, Ketua Kelompok Pecintan Alam (KPA) dukuh setempat, Sarno, disela-sela kerja bakti pembuatan piramida, Senin 5 Agustus 2019.
Ide membuat piramida itu, kata dia, berawal dari kepedulian warga untuk mengurangi penggunaan plastik. Terutama botol air mineral, yang banyak ditemukan warga di lingkungan mereka.
Botol-botol tersebut merupakan sisa dari pendakian yang kemudian dibuang dan menumpuk di tempat sampah di basecamp pendakian.
Dalam musim liburan, botol yang tertumpuk bahkan bisa mencapai 1.000 botol per hari. Biasanya untuk mengurangi volume, sampah botol plastik yang menggunung itu dibakar begitu saja, sebab warga belum bisa mengelolanya.
Selain menjadi penghias HUT RI, piramida dari sampah plastik itu menjadi simbol untuk mulai mengurangi penggunaan plastik sebagai tempat air minum sekali pakai. Minimal di lingkungan Dukuh Surodadi serta di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.
"Untuk peringatan kemerdekaan kali ini, kita kelola sampah untuk menghias lingkungan dukuh. Selain itu, kita harapkan piramida sampah ini bisa menjadi kampanye untuk mulai sadar lingkungan," tandasnya. (*)