PKS Jember Copot Baliho Bacaleg Catut Logo NU
Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Jember telah mencopot balih obacaleg berlogo NU. Tindakan itu dilakukan pasca Banser datang menggeruduk kantor PKS Jember pada Jumat, 11 Agustus 2023 lalu.
Sekretaris DPD PKS Jember Moch. Zakkiy Arianto mengatakan, jauh sebelum kedatangan anggota Banser, PKS Jember sudah menurunkan baliho milik PKS yang berada di jalan protokol. Baik di jalan nasional, provinsi, dan jalan kabupaten.
Pencopotan baliho secara mandiri itu dilakukan menyusul surat edaran Bupati Jember tertanggal 6 Agustus 2023 dan surat edaran Bawaslu Jember tertanggal 7 Agustus 2023.
Tak hanya itu, Ketua PKS Jember, Sudiyanto juga memerintahkan Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS di tiap-tiap kecamatan juga menyisir baliho yang belum diturunkan. Namun, meskipun sudah dilakukan penyisiran, masih ada beberapa baliho di jalan desa yang belum dicopot.
Dari beberapa baliho yang belum dicopot itu, tiga di antaranya baliho yang mencantumkan logo NU. Baliho tersebut merupakan milik Bacaleg PKS atas nama Muhammad Faisol dan Baihaqi, bacaleg PKS dapil Jember 2 dan 3.
"Kami memang sudah menerima surat edaran Bupati Jember dan Bawaslu Jember terkait imbauan penurunan APK. Kami sudah melakukan penyisiran dan menurunkan APK di jalan protokol. Namun, APK yang berada di jalan desa sebagian belum dicopot, termasuk APK berupa baliho yang dinilai bersamalah," kata Zakkiy, Senin, 14 Agustus 2023.
Zakkiy memastikan, baliho yang menyertakan logo NU itu sudah dicopot oleh DPC PKS di kecamatan setempat pada hari yang sama saat Banser mendatangi kantor PKS Jember. Tak hanya itu, PKS Jember juga melakukan evaluasi, termasuk melakukan klarifikasi terhadap bacaleg yang menyertakan logo NU dalam baliho.
Berdasarkan hasil klarifikasi, bacaleg bernama Faisol dan Baihaqi merupakan kader NU, bahkan bisa disebut tokoh NU. Mereka dengan sengaja menyertakan logo NU dalam baliho murni karena belum memahami aturan larangan pencatutan simbol ormas dari PKS.
Mereka yang merupakan tokoh NU kemudian merasa perlu menyertakan logo NU agar publik bisa mengenal kedua bacaleg tersebut.
"Pak ketua (DPD PKS Jember) sudah mengontak beliau-beliau untuk klarifikasi. Beliau, ustaz Baihaqi dan Faisol merupakan tokoh NU. Namun pemasangan logo NU itu murni karena ketidakpahaman," ujarnya.
Lebih jauh Zakkiy mengatakan, PKS merupakan partai terbuka, sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa bergabung dengan PKS, baik Muhammadiyah maupun NU. Meski demikian, PKS memiliki rambu-rambu yang harus ditaati, salah satunya tidak mencatut simbol ormas tertentu saat melakukan kampanye.
"Semua orang bisa berkiprah di PKS, termasuk NU dan Muhammadiyah. Namun, kita tetap memiliki rambu-rambu," pungkasnya.
Sementara Ketua GP Ansor Cabang Jember Izzul Ashlah mengatakan, pihaknya sudah menerima pemberitahuan dari Ketua DPD PKS Jember tentang penurunan baliho berlogo NU. Izzul kemudian meminta Banser di tingkat kecamatan memastikan baliho tersebut benar-benar telah dicopot.
"Sejauh ini kami belum menerima lagi keresahan karena pencatutan logo NU oleh partai politik lainnya. Terkait penurunan baliho yang mencatut logo NU, kami sudah meminta kader Banser mengecek ke lokasi," kata Izzul.
Sebelumnya, puluhan Banser Jember menggeruduk kantor DPD PKS Jember, Jumat, 11 Agustus 2023. Mereka melayangkan protes atas pencatutan logo NU oleh bacaleg dari PKS.
Banser meminta PKS Jember menurunkan baliho berlogo NU dalam waktu 1 kali 24 jam. Jika tidak, maka Banser akan melakukan penurunan paksa.
Ketua GP Ansor Jember, Izzul Ashlah mengingatkan pelarangan penggunaan simbol NU untuk kepentingan kampanye. Apalagi dilakukan oleh partai yang garis perjuangannya tidak sejalan dengan NU.
Sementara Ketua DPD PKS Jember, Sudiyanto meminta maaf atas pencatutan logo NU dalam baliho bacaleg PKS. Sudiyanto memastikan pencatutan logo NU baru pertama kali terjadi selama PKS Jember mengikuti pemilu sejak tahun 1999 di Jember.
Sudiyanto kemudian mengingatkan bacaleg PKS agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Sebab, partai politik memiliki dimensi yang berbeda dengan ormas.
Advertisement