PKS Buat Polling Bakal Cawali Surabaya 2020
DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Surabaya mulai membuat poling bakal Calon Wali Kota Surabaya dari internal maupun eksternal partai yang akan disiapkan untuk dapat dukungan maju dalam Pilkada Surabaya 2020.
"Sementara ini kita juga sedang melakukan polling di struktur PKS sendiri. Calon yang dipolling semuanya bisa dari dalam struktur PKS atau tokoh masyarakat di luar PKS," kata ketua DPD PKS Surabaya Akhmad Suyanto kepada Antara di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, dengan adanya polling tersebut diharapkan menjadi radar partai untuk mempersembahkan figur terbaik untuk memimpin Kota Surabaya meneruskan keberhasilan Tri Rismaharini.
Saat ditanya, siapa saja nama-nama Cawali Surabaya yang muncul dari hasil polling tersebut? Anggota Komisi C DPRD Surabaya ini belum bisa memberitahukan ke publik karena polling tersebut masing berlangsung.
"Sabar ya. Nama-nama, masih direkap," ujarnya.
Saat dimintai tanggapan mengenai kader PKS sekaligus anggota DPRD Surabaya, Reni Astuti yang namanya berada di urutan pertama dalam polling kandidat Calon Wali Kota Surabaya di pollingkita.com pada Kamis 27 Juni, ia bersyukur karena masyarakat mengapresiasi kerja dan kinerja anggota dewan PKS.
"Tentu syukur itu dalam artian yang lebih bermakna dan harapannya dengan semakin dipercaya tentu kita semakin meningkatkan upaya untuk menyejahterakan masyarakat," ujarnya.
Meski demikian, politikus PKS ini menyebut kalau upaya menyejahterahkan masyarakat di ranah legislatif masih terbatas advokasinya. "Barangkali Allah ridla dan masyarakat apresiasi bahkan sampai mendukung, tentunya kita harus berbenah dan mempersiapkan kepantasan kita untuk diberi amanah yang lebih tinggi lagi," katanya.
Begitu juga saat ditanya apakah Reni Astuti punya potensi untuk diusung PKS maju dalam Pilkada Surabaya 2020, Akhmad Suyanto mengatakan tangganya baru akan disiapkan. "Kalau maju sendiri kan gak cukup mas, tentu koalisi," katanya.
Untuk koalisi, apakah nama Reni Astuti bisa diperhitungkan?, ia mengatakan bahwa semua itu tergantung partai koalisinya. "Dengan siapa dan chemistry-nya ada apa tidak?" katanya. (ant)