PKL Musiman di Lamongan Riang Hati karena Leluasa Berjualan
Ramadan 1443 menjadi berkah bagi pedagang kaki lima (PKL) di Lamongan. Kini mereka bisa berdagang bebas, setelah menunggu dua tahun karena pandemi Covid-19.
Sudah menjadi tradisi, ketika Ramadan tiba banyak pedagang makanan bermunculan di sepanjang tepi jalan ruas kota. Panganan apa saja bisa didapat. Mulai jajanan dan minuman tradisional seperti cendol santan hingga masakan western seperti pizza.
"Kita senang dibebaskan berjualan kembali. Dua tahun Covid gak bisa jualan tak bisa lebaran," tutur Umi, salah seorang PKL di Jalan Lamongrejo, Minggu 3 April 2022 sore.
Sayangnya, sambung Riska pedagang lainnya, ramadan kali ini dibarengi dengan harga minyak goreng yang masih melambung. Kalau semisal harga turun seperti sebelumnya, mereka sangat bersyukur.
"Kenapa sih Pak kok mahal? Kita orang kecil dua tahun ini susah. Lha mumpung sekarang bebas berjualan kalau bisa harga minyak goreng diturunkan, biar kami lebaran bisa tambah senang, "tuturnya kepada Ngopibareng.id.
Tidak hanya PKL musiman, Pemkab Lamongan pada Ramadan tahun ini juga akan menggelar kembali Pasar Ramadan. Menyusul Lamongan kini pada Level 1 PPKM Covid-19. Seperti biasa, Pasar Ramadan akan dimulai pada H-10 lebaran.
"Seperti yang sudah-sudah Pasar Ramadan nantinya menjual segala jajanan untuk suguhan hari raya," ujar Kepala Disperindag Lamongan, Zamroni.
Hanya, lanjut Zamroni, Pasar Ramadan tahun ini tidak ditempatkan di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, atau persis di jalan raya yang membelah Pasar Baru Lamongan. Melainkan, dipusatkan di sentra PKL yang ada di Jalan Andansari Lamongan.
"Kita tempatkan di sana, karena kita harapkan Pasar Ramadan ini akan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian pedagang yang ada di sentra PKL," tandasnya.
Kendati pedagang musiman dan PKL bermunculan bebas, tetapi mereka tetap harus melaksanakan protokoler kesehatan. Baik penjual maupun yang membeli wajib pakai masker.
Advertisement