PKK Maba UB Pecahkan Rekor MURI Perkusi Terbanyak
Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK Maba) Universitas Brawijaya (UB) hari pertama digelar pada Selasa 13 Agustus 2019. Kegiatan ini berupaya untuk mencatatkan diri di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai penampil perkusi mahasiswa terbanyak.
Dalam penampilan tersebut sebanyak 13.500 Maba UB melakukan perkusi dengan latar lagu bertema nasionalisme yaitu ‘Gebyar-Gebyar”. Penampilan perkusi juga diiringi oleh tarian Reog Ponorogo dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari UB.
Wakil rektor III UB, Abdul Hakim menuturkan, bahwa pemecahan rekor ini adalah yang pertama dilakukan oleh UB.
“Belum ada pemecahan rekor sebelumnya, ini pertama kali, jadi para maba di suruh membawa stik drum masing-masing,” tuturnya.
Di sisi lain Rektor UB, Nuhfil Hanani mengungkapkan sebelumnya UB juga telah menorehkan rekor sebagai peminat terbanyak di SNMPTN dan SBMPTN 2019.
“Sehingga kita juga ingin memecahkan rekor MURI sebagai penampil perkusi terbanyak,” terangnya.
Senada dengan Nuhfil, Wakil Rektor IV UB, Sasmito Djati, pemecahan rekor ini merupakan cara UB menunjukkan bahwa mereka bisa untuk bersaing dengan kampus-kampus di Indonesia bahkan dunia. “Perkusi ini merupakan kegiatan yang positif ya karena ia juga bisa mengaktifkan saraf motorik,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Andre Purwandono, Manager Operasional MURI, ia menganggap upaya pemecahan rekor MURI tersebut merupakan kegiatan yang sangat positif.
“Kegiatan ini sangat positif ditengah bangsa kita yang mulai mengalami krisi mental dan moral. Melalui kegiatan ini UB dapat mengembangkan potensi mahasiswanya,” jelasnya.
Andre melanjutkan rekor MURI dengan mahasiswa penampil perkusi terbanyak akan masuk rekor dunia berdasarkan riset budaya.
“Walaupun MURI tidak ada afiliasi langsung dengan Guinnes Book World of Record, namun kita bisa mengklaim hal itu sebagai rekor dunia, karena sebagai upaya melestarikan budaya Indonesia,” tuturnya.
Selain menampilkan perkusi terbanyak, dalam acara tersebut juga dilakukan bakti sosial yaitu pengiriman susu sebanyak 14.569 kotak, ke daerah-daerah yang memiliki gizi buruk di Jawa Timur seperti, Malang Selatan, Tulungagung, Kediri dan Pasuruan dengan menggandeng lembaga sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT).