PKC PMII Jatim Bantah Dukung Salah Satu Calon dalam Pilgub
Setelah sebelumnya mengatakan bahwa penyelenggaraan seminar Korp PMII Putri (Kopri) tanpa seizin dirinya, Ketua PKC PMII Jawa Timur meralat dan mengatakan bahwa dirinya sepenuhnya mendukung Korp PMII Putri mengundang salah satu calon gubernur untuk memaparkan visinya di hadapan para anggota dan alumni PMII Putri.
"PKC PMII Jatim sepenuhnya mendukung acara tersebut. Tidak benar acara tersebut tanpa seizin Ketua Umum PKC PMII tetapi hanya kurang koordinasi," kata Ketua PKC PMII Jawa Timur Zainuddin, dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke ngopibareng.id, Sabtu 11 November 2017.
Yang pasti hingga saat ini, kata Zainuddin, PMII tidak terlibat dalam aksi dukung mendukung salah satu calon gubernur. "Sampai detik ini PKC PMII Jatim masih belum pernah menyatakan sikap dukungan terhadap salah satu calon gubernur," ujar Zainuddin.
Sekadar diketahui, sebelumnya melalui sambungan telepon, Zainuddin merasa bahwa dirinya dijebak karena acara yang digelar Korp PMII Putri ini tanpa sepengetahuan dirinya.
Bahkan akibat acara ini, dirinya ditelpon banyak orang mempertanyakan netralitas PMII dibawah kepemimpinannya. "Ini semua pihak menelpon saya menanyakan kok bisa Korpi diseret-seret untuk mendukung cagub tertentu," kata Zainuddin.
Sekadar diketahui, Korp PMII Putri Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jawa Timur menggelar Talkshow Sekolah Kader Kopri (SKK) di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Sabtu 11 November 2017.
Acara ini mengundang Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur serta beberapa politisi pendukung Khofifah diantaranya Suami Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin.
Sayangnya acara di dalam kampus ini ternyata tidak mencantumkan izin dari Rektor UIN Sunan Ampel. Padahal di hari yang sama saat acara digelar PLN sedang melakukan perbaikan travo hingga kawasan Wonocolo termasuk kampus UIN Sunan Ampel mengalami pemadaman listrik.
Karena belum meminta izin rektor, acara kemudian dipindahkan ke Wisma Bahagia sebuah gedung milik Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur yang kebetulan berada di dalam kompeks kampus UIN Sunan Ampel Surabaya. (wah)