PKB dan PDIP Tolak Bupati Nganjuk Kadernya, Hanura Minta Maaf
Politik itu kejam. Contoh nyata baru saja dialami Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat (NRH). Pria 41 tahun ini ditolak dua partai yang sempat menaunginya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kompak menyebut Bupati Nganjuk NRH bukan kadernya.
Penolakan itu akibat Bupati Nganjuk NRH bersama beberapa camat di lingkup pemkab setempat terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bareskrim Polri, pada Minggu 9 Mei 2021.
Mereka diduga terlibat dalam penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara berkaitan pada pengisian jabatan. Dalam kasus ini polisi menyita barang bukti berupa uang Rp 647.900.000 dan delapan unit telepon genggam dan satu tabungan Bank Jatim.
Bupati Nganjuk NRH dan tersangka lainnya saat ini mendekam di tahanan Bareskrim. PDIP dan PKB kompak menolak keberadaan Bupati Nganjuk NRH sebagai kadernya. Padahal jejak digital tidak bisa dibohongi. NRH menjadi Bupati Nganjuk pada 2018 didampingi wakilnya Marhaen Djumadi diusung oleh PDIP, PKB, dan Partai Hanura.
Berbeda dengan dua partai pengusung Bupati Nganjuk NRH, Partai Hanura Nganjuk justru meminta maaf atas gagalnya Bupati Nganjuk NRH menjadi pemimpin di Kota Angin. "Pembelajaran untuk hari ini, bahwa politik itu kejam, Di saat kita sedang berpuasa semua akan mengaku sebagai saudara kita tetapi di saat kita sedang kesusahan semua akan lepas," ujar Ketua DPC Partai Hanura Nganjuk, Raditya Haria Yuangga.
Angga sapaan akrabnya, menyebut kekejaman politik ketika seseorang akan menjauh saat terkena musibah. "Saat kita kesusahan, semua akan menjauh dari diri kita. Kalau tidak ada yang mengakui Mas Novi itu kader partai mana, biarlah ini kader Partai Hanura. Karena saya ketua DPC Hanura Nganjuk bertanggung jawab. Ikut bertanggungjawab karena waktu itu ikut mengusung Mas Novi menjadi bupati," tegas Raditya Haria Yuangga.
"Saya juga mohon maaf segala upaya saya untuk memperbaiki ini ternyata tidak berhasil. Saya mohon maaf kepada seluruh warga Nganjuk apabila pilihan kami ini salah. Tapi yang jelas kita siap bertanggung jawab agar tidak ada yang saling lempar tanggung jawab. Makasih tetap semangat ya, Nganjuk harus kuat," tandasnya.
Advertisement