PKB: Baiknya Calon Pendamping MA Tunggu Rekom PDIP
Rekomendasi nama dari PDI Perjuangan untuk pemilihan Walikota Surabaya yang sampai saat ini belum turun, ternyata tak hanya di ditunggu oleh para kader PDIP Surabaya, tapi juga pihak lawan. Minimal, rekomendasi itu juga ditunggu oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya, yang sejak awal sudah memberikan dukungan kepada Machfud Arifin untuk maju menjadi calon Walikota Surabaya.
Ketua DPC PKB Kota Surabaya Musyafak Rouf menyebut, Machfud Arifin sebaiknya menunggu rekomendasi yang akan diturunkan oleh PDI Perjuangan, sebelum Machfud Arifin menentukan calon wakilnya.
“Menurut saya, lebih baik ya, setelah PDIP mengeluarkan rekomendasi partai untuk Pilwali Surabaya. Baru deh Pak MA keluarkan nama calon wakil walikotanya,” kata Musyafak Rouf, Jumat 14 Agustus 2020.
Dia beralasan, dengan menunggu siapa yang akan diusung PDI Perjuangan dalam pemilihan Walikota Surabaya, maka akan lebih mudah dalam menghitung kekuatan lawan. Sehingga wakil yang dipilih benar-benar bisa membantu Machfud Arifin dalam melawan PDIP dalam pemilihan Walikota Surabaya.
Namun demikian, pemikirannya dan pendapatnya ini tak mutlak harus diikuti oleh Machfud Arifin, meski PKB Surabaya adalah partai pertama yang mengusung Machfud Arifin dalam pemilihan Walikota Surabaya. Musyafak Rouf yang juga mantan Ketua DPRD Surabaya ini membebaskan Machfud Arifin untuk mengambil keputusan. Karena Machfud Arifin yang akan bertarung. Sehingga, kalau pun wakilnya ingin diumumkan sebelum rekomendasi PDIP dikeluarkan, juga tidak masalah.
“Tapi ya kalau sebelum PDIP ya juga nggak apa-apa. Toh kita juga punya hitungan politik sendiri terkait lawan dan wakil walikota yang mendampingi Pak Machfud Arifin," katanya.
Pendapat Musyafak Rouf, ini berseberangan dengan Ketua DPD Golkar Surabaya Arif Fathoni. Menurut Arif Fathoni, rekomendasi nama yang akan diusung oleh PDI Perjuangan dalam pemilihan Walikota Surabaya, tidak ada kaitannya hubungannya dengan nama calon wakil walikota yang akan mendampingi Machfud Arifin.
Sebab menurutnya, Machfud Arifin sudah memiliki nama-nama yang cocok menurut pribadinya dalam membantu membangun Kota Surabaya tanpa harus menunggu rekom PDIP.
"Jadi menurut saya ya sesungguhnya saat ini Pak MA sudah punya nama dan kriteria khusus terkait cawawali beliau. Siapa-siapanya, keahliannya, popularitas, dan lainnya sudah di tangan Pak MA. Jadi tidak ada kaitannya dengan PDIP yang belum mengumumkan rekomnya. Tapi sebenarnya kita sudah bisa melihat gambaran akhir siapa yang akan direkom PDIP," kata Toni, sapaan akrab Arif Fathoni.
Advertisement