Pj Gubernur Jatim Santuni Petugas Pemilu yang Gugur di Jember
Secara bertahap Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono memberikan dana santunan kepada keluarga petugas Pemilu meninggal saat melaksanakan tugasnya. Santunan diberikan kepada delapan keluarga petugas Pemilu, hari ini, Rabu 6 Maret 2024.
Pemberian dana santunan tersebut diberikan di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember. Agenda ini digelar bersamaan dengan kegiatan sosial lainnya.
“Bantuan ini diberikan sebagai bentuk terima kasih pemerintah kepada petugas pemilu yang telah gugur dalam menjalankan tugasnya. Kami ikut merasakan kesedihan keluarga yang ditinggalkan,” tutur Adhy Karyono.
Ia mencatat selama pelaksanaan pemilu 2024, ada 75 petugas Pemilu meninggal dunia. Mereka melaksanakan tugasnya untuk memastikan Pemilu berjalan aman dan damai tanpa memperhatikan kondisi kesehatan.
Sebanyak 75 petugas Pemilu meninggal itu terdiri atas KPPS, Linmas, pengawas, dan warga yang meninggal saat pemungutan suara. Khusus yang terjadi di Kabupaten Jember tercatat ada delapan orang yang meninggal dunia.
Selain memberikan santunan bagi keluarga petugas pemilu yang gugur, Adhy Karyono juga menyalurkan bantuan sosial lain dengan jumlah total 175 penerima manfaat. Mereka terbagi dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) lanjut usia Program Keluarga Harapan (PKH) Plus sebanyak 50 penerima manfaat.
Selanjutnya, Ahli Waris Santunan Kematian Pelaksanaan Pemilu 8 orang, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas sebanyak 7 penerima manfaat, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa sebanyak 10 penerima manfaat.
Selain itu juga diberikan tali asih Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kepada 10 orang, tali asih Taruna Siap Bencana (Tagana) sebanyak 10 orang.
Ada pula penerima SDM PKH Plus sebanyak 20 orang, Jatim Sosial Care sebanyak 10 orang, serta zakat produktif dari BUMD kepada 50 pelaku usaha ultra mikro masing-masing sebesar Rp 500.000.
“Pemberian bantuan di Kelurahan Tegalbesar dilakukan secara simbolis, agar warga yang datang tidak terlalu lama menunggu. Kami meminta Kepala Dinas Sosial agar langsung menyalurkan bantuan tersebut, tidak perlu menunda-nunda. Bahkan beberapa bantuan memang telah diberikan sebelumnya,” jelas Adhy Karyono.
Gelar Pasar Murah
Selain menyalurkan bantuan, Pj Gubernur Jawa Timur menggelar pasar murah di Kantor Kelurahan Tegalbesar. Barang yang disedikan antara lain beras SPHP, telur, minyak goreng, dan gula.
Seluruh komoditas barang yang dijual di pasar murah bisa diperoleh masyarakat dengan harga di bawa pasaran. Beras medium SPHP dijual dengan harga Rp 10.400/kg, Minyakkita Rp 14.000/liter, gula pasir Rp 16.000, dan telur ayam Ras Rp 27.000/kg.
“Pasar murah ini digelar sebagai bagian dari strategi mengendalikan inflasi dan harga, agar masyarakat bisa membeli dengan harga sesuai HET yang berlaku,” jelas Adhy Karyono.
Selain pasar murah, Pemprov Jatim juga intens menggelar operasi pasar menyikapi fluktuasi harga bahan pokok dan bahan penting. Tercatat sejauh ini, bahan yang mengalami kenaikan saat ini hanya cabai, bawang, dan beras. Kemudian juga sempat ada kenaikan telur ayam ras.
Adhy Karyono memastikan, dengan adanya pasar murah dan operasi pasar, pihaknya bisa mengetahui harga dan stok yang ada di lapangan. Sehingga pemerintah dapat dengan mudah melakukan intervensi pasar.
Terkait stok bahan pokok dan bahan penting di Jawa Timur, Adhy Karyono memastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan, selama Ramadan, hingga Hari Raya Idul Fitri.
Kenaikan Harga Jelang Ramadan
Terkait kenaikan harga yang sedang terjadi, Adhy Karyono menganggap sebagai sebuah kewajaran, karena menjelang Ramadan permintaan barang selalu meningkat. Namun, harga yang terjadi saat ini kenaikannya masih stabil dan berada di batas normal.
“Kami memastikan bahwa stok beras dan kebutuhan pokok lainnya tercukupi masyarakat selama nanti menghadapi Ramadan hingga Idul Fitri bisa terjamin,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, sejauh ini Pemkab Jember juga intens menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan. Tak hanya itu, Pemkab Jember juga melakukan koordinasi rutin dengan sejumlah instansi dalam upaya mengendalikan harga dan stok bahan pokok dan bahan penting.
"Kami setiap hari juga melaksanakan Pasar Murah di berbagai tempat. Setiap Rabu pagi bersama stakeholder kami juga memonitor harga kebutuhan bahan pokok agar harga terkendali sehingga masyarakat Jember bisa sejahtera," tuturnya.
Curhatan Keluarga Petugas Pemilu
Sementara itu, istri dari petugas Pemilu meninggal dunia, Niwati menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan santunan kematian.
Niwati menceritakan, suaminya, Abd Wafi bertugas sebagai Linmas di TPS 04 Desa Sumberjambe, Kecamatan Sumberjambe, Jember. Pada tanggal 14 Februari 2024, usai melaksanakan tugasnya mengamankan pemungutan suara di TPS 04.
Pada 15 Februari 2024, Abd Wafi juga sempat mengantarkan kotak suara ke kantor desa. Sejak saat itu, Abd Wafi mengeluh sakit. Kondisinya tak kunjung membaik. Abd Wafi akhirnya dibawa ke Puskesmas Sumberjambe.
Setelah mendapatkan perawatan, akhirnya Abd Wafi meninggal dunia pada 18 Februari 2024. Abd Wafi pergi untuk selamanya meninggalkan istri dan anak Perempuan yang masih berusia 7 tahun. Putri dari almarhum Abd Wafi saat ini sedang duduk di bangku kelas 5 SD.
“Suami saya linmas, meninggal karena kelelahan saat melakukan pengamanan pemilu. Suami saya meninggalkan satu anak Perempuan berusia 7 tahun, kelas 5 SD,” tutur Niwati.
Advertisement