Pj Gubernur Jatim Dorong Semua RS Miliki Bank Darah
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mendorong kabupaten/kota termasuk RS swasta untuk meningkatkan kualitas layanan rumah sakit dengan penyediaan bank darah yang memadai.
Hal ini menjadi sangat penting, sebab kendala yang ada selama ini adalah kurangnya bank darah atau tempat penyimpanan darah hasil donor masyarakat di daerah. Sehingga, ketika ada kebutuhan tak bisa terpenuhi karena stok yang ada di PMI kabupaten/kota juga terbatas.
"Tidak ada yang kosong, justru sebenarnya lebih tapi nyimpannya itu lho. Karena darah kalau tiga hari tidak diolah rusak. Ngambil dari Bojonegoro dibawa ke Tuban kalau tidak baik penyimpanannya di mobil ya pecah butir darahnya rusak," kata Ketua PMI Jatim, Imam Utomo usai acara apresiasi terhadap 590 pendonor darah sukarela di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa 29 Oktober 2024.
Oleh karena Itu, mantan Gubernur Jatim itu menginginkan setiap RS memiliki bank darah. Sehingga kalau butuh harus ngambil dulu ke tempat lain. "Itu gak boleh, harusnya setiap RS ada bank darah," tuturnya.
Ia mengatakan, saat ini memang sudah ada beberapa RS memiliki bank darah. Khususnya RS milik pemerintah namun dengan jumlah yang mecil. Sedangkan RS swasta saat ini banyak yang belum memiliki.
Sementara itu, Adhy Karyono menegaskan akan mendukung apa yang menjadi keinginan dari PMI terkait penyediaan bank darah.
"Terkait mesin masing-masing kab/kota yang berhubungan dengan PMI belum tentu punya kemampuan yang sama dan PMI tentu sangat berat kalau diambil alih PMI provinsi. Maka, kami dorong bupati walikota dan RS untuk memiliki bank darah," kata Adhy.
Apresiasi 590 Pendonor Darah Sukarela
Sementara itu, Adhy Karyono juga menyampaikan apresiasi dengan memberikan penghargaan terhadap 590 orang pendonor darah sukarela dari 38 kabupaten/kota se-Jatim yang telah melakukan donor darah melalui PMI lebih dari 75 kali.
Adhy mengatakan, penghargaan ini bentuk apresiasi atas kepedulian pendonor terhadap sesama masyarakat yang membutuhkan.
"Atas nama masyarakat dan jajaran Pemprov Jatim kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pendonor darah. Anda semua adalah aset yang luar biasa dengan keikhlasan luar biasa, mendonorkan darah secara rutin," katanya.
Melalui kebiasaan rutin tersebut, kata mantan pejabat Kemensos RI itu, stok darah di Jatim sampai saat ini tidak pernah kekurangan, bahkan bisa melebihi kebutuhan.
Adhy melanjutkan, walau dengan kondisi stok darah yang stabil, kesadaran masyarakat dan jumlah pendonor darah khususnya pendonor darah sukarela masih harus ditingkatkan.
Bukan tanpa alasan, saat ini jumlah donor darah sukarela di Jatim mencapai 180.000 orang yang masing-masing bisa menghasilkan dua kantong darah. Sedangkan, kebutuhan kantong darah yang ditargetkan oleh PMI Pusat adalah dua persen dari jumlah masyarakatnya atau di Indonesia kurang lebih sejumlah 740.000 kantong darah.
"Keberadaan para pendonor darah sukarela inilah yang penting. Dan sesuai kewenangan kita di wilayah SMA/SMK, kita akan dukung sosialisasi ini. Harapannya generasi muda bisa menggantikan dengan contoh-contoh yang baik tadi," jelasnya.