Pj Gubernur Jateng: Pekan Seni Pasar Raya TBJT, Insya Allah Digelar Tiap Tahun
Sejak pertamakali digagas, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu dimanfaatkan para pegiat seni di Solo Raya, sebagai media untuk mengekspresikan karya mereka. Tahun ini, di usianya yang ke - 49, TBJT mengemas ulang tahunnya dengan warna berbeda.
Mengusung tema “Merajut Pesona, Merawat Jatidiri Jawa Tengah”, TBJT menggelar kegiatan Pekan Seni Budaya Pasar Raya TBJT 2024. Kegiatan yang bakal digelar hingga 15 Agustus dibuka langsung Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kamis, 1 Agustus 2024.
Beragam seni budaya ditampilkan dalam acara ini. Mulai seni tradisional mau pun kontemporer. Beberapa di antaranya seni lukis, seni rupa, seni tari, wayang kulit, dan penampilan 65 band pelajar.
Panitia Pameran Lukisan, Prihadi Mulya, menuturkan antusiasme seniman untuk menampilkan karyanya cukup besar. Prihad sampai harus membatasi keikutsertaan peserta dari beragam jenis seni.
"Mereka antusias sekali. Kalau kita tidak membatasi, mungkin overload kuotanya," katanya.
Prihadi menuturkan, Ia harus membatasi kuota lukis sekitar 140 sampai 150 seniman. Kemudian kuota seni instalasi dbatasi 10, seni kriya sekitar 15 kelompok. Paling tidak, kata Prihadi, masing-masing kelompok seni ada 10 peserta.
Prihadi yang juga seorang perupa, antusias peserta pameran sebanding dengan pengunjung pameran. Pengunjung yang datang biasanya adalah pengusaha, kolektor, pemilik galeri dan masyarakat yang mencintai seni.
"Alhamdulillah setiap tahun kita, bahkan setiap bulan kita ada kegiatan pameran, baik seni rupa atau seni kerajinan. Dan di bulan kemarin itu, malah satu bulan ada dua kegiatan," ungkapnya.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana ditemui usai pembukaan acara, menuturkan Pekan Seni Pasar Raya TBJT 2024 merupakan rangkaian memperingati HUT RI dan HUT Jateng sekaligus HUT k2 49 TBJT.
Pagelaran ini melibatkan pelaku seni, siswa, mahasiswa dan masyarakat. Tidak hanya dari 35 kabupaten/ kota yang berpartisipasi, tapi juga mampu menarik peserta dari DIY dan Jawa Barat.
Sambil melihat pertunjukkan seni, acara yang digelar gratis untuk umum ini juga diisi sekitar 60 stand UMKM. Mereka menjajakan kerajinan dan kuliner.
"Pagelaran ini baru yang pertama, dan ke depan Insya Allah akan dilaksanakan setiap tahun," katanya.
Nana menyebut, pagelaran ini menjadi salah satu upaya dalam menggelorakan kembali budaya Jawa. Di samping itu, untuk menemukan generasi penerus yang mencintai dan melestarikan budaya-nya sendiri.
"Karena kami yakin, bahwa seluruh masyarakat di kita, mungkin juga termasuk orang asing, menyukai seni yang ada di kita," ungkapnya.