PISEW Permudah Petani Angkut Hasil Bumi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut mendukung pertumbuhan ekonomi perdesaan melalui penyediaan infrastruktur dasar dengan skema Padat Karya Tunai. Salah satunya adalah Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki tata kelola pemerintah daerah (kabupaten, kecamatan dan desa) serta memperkuat kelembagaan masyarakat di tingkat desa.
“Pembangunan infrastruktur kerakyatan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat seperti jalan produksi, jembatan gantung, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, air minum dan sanitasi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Secara nasional dalam kurun waktu 4 tahun (2015-2018), PISEW telah menyentuh 1.664 kecamatan dari total target 2015-2019 sebanyak 2.564 kecamatan. Pada umumnya infrastruktur yang dibangun melalui dana PISEW adalah jalan produksi yang bertujuan memudahkan petani untuk mengangkut hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Pelaksanaan pembangunannya dikerjakan oleh masyarakat desa setempat tidak menggunakan kontraktor.
Program PISEW tahun 2018 dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp 540 miliar. Dari jumlah tersebut, mayoritas digunakan untuk pembangunan jalan sebesar 84,9% dari total anggaran atau Rp 447,69 miliar. Sedang sisanya, digunakan untuk pembangunan irigasi, jembatan, air bersih, sanitasi, dan tambatan perahu.
Pada tahun 2019, Kementerian PUPR kembali menganggarkan dana PISEW sebesar Rp 540 miliar untuk membangun 900 kecamatan atau 2.309 desa. Selain PISEW, program Padat Karya lainnya adalah KOTAKU sebesar Rp 283 miliar dengan target 1.193 kelurahan, SANIMAS Rp 318 miliar dengan target 823 lokasi, PAMSIMAS Rp 962 miliar dengan target 5.323 desa. Jumlah tenaga kerja yang bisa terserap sebanyak 138 ribu orang.
Kecamatan atau desa yang berhak mendapat program PISEW harus memiliki beberapa kriteria, yakni kecamatan atau desa yang berpotensi berbasis agropolitan, peningkatan sektor ekonomi masyarakat dan rencana tata ruang yang searah dengan pemerintah kabupaten/kota.
Beberapa Program PISEW tahun 2018 yang telah selesai pengerjaannya dan telah memberi manfaat bagi masyarakat diantaranya di Desa Jorong Teluk Sikai dan Desa Jorong Sitakuak di Provinsi Sumatera Barat. Kedua desa tersebut mendapatkan anggaran tahun 2018 masing-masing desa sebesar Rp 600 juta dengan masa pelaksanaan pekerjaan bulan Agustus – Oktober 2018.
Kemudian di Desa Waimetal Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku yang menggunakan dana program tersebut untuk pekerjaan perkerasan jalan sirtu, pembangunan talud, dan gorong-gorong.
PISEW juga dilaksanakan di Desa Panyangkalang Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan dimana masyarakat membangun jalan penghubung antara area persawahan menuju pusat perekonomian masyarakat setempat. Pembangunan jalan desa tersebut memberikan manfaat warga Desa Panyangkalang dalam menjalankan aktivitas pertanian, seperti mempermudah akses dari dan menuju areal pertanian, sehingga memaksimalkan produksi pertanian dan mengurangi biaya produksi.
Program PISEW juga menyentuh pembangunan jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar 2,4 meter di Desa Kenongorejo, Kecamatan Beringin, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Jembatan ini memudahkan warga setempat menyeberang menuju area persawahan yang sebelumnya harus menggunakan rakit
Advertisement