Pisang Goreng Khas Pontianak Dinikmati Sambil Ngopi, Asli Enak
Jangan bicara sudah pernah melancong ke kota Pontianak Kalimantan Barat kalau belum mencicipi pisang goreng kriuknya. Jargon ini sering membuat orang yang berkunjung ke Pontianak penasaran. Ingin tahu apa sih istimewanya camilan khas kota Khatulistiwa ini.
Setelah mencicipi, ternyata tidak bohong kalau orang memuji pisang goreng kriuk Pontianak ini, karena rasanya memang enak, beda dengan pisang goreng lainnya. Apalagi dimakan ketika masih panas sambil ngopi, tidak cukup makan sebiji, pasti ingin nambah dan nambah lagi.
Tak berlebihan sekiranya ada yang bilang kurang afdol kalau ke kota Khatulistiwa itu tidak mencicipi pisang goreng kriuk khas Pontianak yang fenomenal.
Makan pisang goreng sambil ngopi bareng hingga tengah malam pasca Covid-19 menjadi sebuah fenomena di kalangan milenial dan masyarakat Pontianak. Pada malam minggu atau menjelang hari libur, mereka menghabiskan waktunya di warung, dan pisang goreng di kawasan Jl Gajah Mada Pontianak ini benar-benar maknyus.
Warung Beratap Langit
Tempatnya sederhana, memanfaatkan halaman depan ruko yang sudah tutup. Beratap langit, disinari cahaya lampu remang remang, sungguh mengasyikkan, sampai-sampai lupa waktu.
Meskipun pisang goreng Pontianak turunannya tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya, tapi soal rasa, tidak bisa mengungguli aslinya. "Di kota lain juga ada yang berjualan pisang goreng Pontianak, tapi mereka hanya jual label, rasanya sama dengan pisang goreng di kampung-kampung," kata Ferry salah seorang penjual pisang goreng di Jl Gajah Mada Pontianak.
Di sepanjang Jl Gajah Mada Pontianak, boleh dibilang pusatnya pisang goreng. Di kawasan ini terdapat belasan penjual pisang goreng dengan bermacam merek. Pisang goreng Viva milik Fery ini adalah salah satunya yang banyak dikunjungi pembeli, sampai antre cukup lama untuk menunggu giliran.
Selain Viva ada Pisang Goreng Sri Kaya Winny, Pisang Goreng Milenial, Pisang Goreng Borneo, dan masih banyak lagi. Selain pisang goreng, mereka juga menyediakan kopi sebagai pelengkap.
Kopi teman makan pisang goreng dipilihkan yang asli, bukan kemasan dalam bentuk sachetan seperti yang dijual di warung-warung.
Saat menunggu giliran, paduan aroma kopi dan pisang goreng rasanya bikin tak sabar ingin segera mencicipi pisang goreng kriuk Pontianak yang menjadi buah bibir ini.
Ferry menceritakan bahwa pisang goreng khas Pontianak adalah salah satu kuliner wajib yang dicicipi saat mengunjungi Bumi Khatulistiwa. Ya, berbeda dari pisang goreng lainnya, pisang goreng khas Pontianak punya tekstur yang lebih renyah, lembut dan nikmat.
Jika ingin mencicipi penganan satu ini langsung dari kotanya, cobalah kunjungi Jalan Gajah Mada, Pontianak, Kalimantan Barat. "Kawasan ini memang dikenal dengan deretan warung kopi yang selalu ramai dikunjungi masyarakat Pontianak, maupun wisatawan dalam dan luar negeri," kata Ferry sambil menggoreng.
Meskipun mempunyai beberapa karyawan, soal menggoreng tetap dalam kendalinya, tidak boleh ditangani karyawan. Alasannya, menjaga mutu dan menghargai pembeli.
Pernah suatu ketika Fery mencoba seorang karyawan menggantikannya menggoreng, ternyata ada yang komplain, rasanya beda tidak seperti biasanya. Padahal resep dan cara membuat adonan tepungnya tidak berubah. Seketika itu Fery langsung mengambil alih dan menggorengnya sendiri.
Sudah hampir 10 tahun menjadi penjual pisang goreng, Ferry merasa nyaman dan pelanggannya bertambah ramai, yang makan di tempat maupun yang dibawa pulang.
Untuk mengurusi banyaknya pembeli, ia mempekerjakan 10 orang karyawan, tujuh di antaranya perempuan sebagai pramusaji dan yang menyiapkan adonan tepung. Itu pun masih kewalahan, wajannya tak pernah kosong gorengan, pembeli pun harus antre.
Pisang Kepok Pilihan
Untuk menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggan, Ferry memang sangat berhati hati dalam memilih pisang. "Semua pisang bisa digoreng, tapi tidak semua jenis pisang bisa dijadikan pisang goreng Pontianak," ujarnya.
Menurut Ferry, bahan yang cocok adalah pisang kepok. Teksturnya halus, rasanya manis dan ada asamnya.
Soal bahan ini dikatakan tidak sampai kekurangan karena di Kalimantan, pisang kepok melimpah.
Mengenai harga, pisang goreng Pontianak di sepanjang Jl Gajah Mada ini sama. Yang per bijinya dibanderol Rp4.000. Kalau memakai toping seperti coklat, keju, susu dan sele, lebih mahal, yakni Rp6.000. Untuk segelas kopi, harganya Rp5.000 sampai Rp10.000, tergantung racikannya.
Pembeli yang makan di tempat lebih suka yang ori, harganya lebih murah. Setiap pesanan paling sedikit lima biji, duduknya yang lama. Maka ia harus menyediakan kursi sampai 50 buah. Kalau malam minggu lebih banyak lagi.
"Kendalanya kalau hujan, harus ngemper di ruko, kata Ferry.
"Saya dan keluarga lebih suka yang ori daripada yang diberi toping, rasa gurihnya pisang goreng tetap terasa," kata Akhmal, salah seorang pembeli yang ikut antre selama 25 menit.
Pisang Goreng Dan Kopi Winny
Warung lain yang menarik perhatian saat Ngopibareng.id berkunjung ke Pontianak adalah Warung pisang goreng dan Kopi Winny. Warung yang juga berlokasi di Jl Gajah Mada ini memiliki ruangan cukup luas dan langsung berhadapan dengan jalan raya. Ada dua los pintu plus lorong jalan yang dimanfaatkan untuk pengunjung duduk. Sedikitnya, ada 15 meja di halaman ruko warung kopi ini.
Meski terlihat begitu sederhana, dengan deretan kursi dan meja yang terbuat dari kayu, atau tak dilengkapi oleh jaringan internet gratis, tapi warung kopi satu ini termasuk warung kopi favorit dan selalu ramai pengunjung.
Di sini, tamu bisa menikmati menu pisang goreng khas Pontianak yang dilapisi dengan selai srikaya di atasnya. Penganan satu ini seakan menjadi menu wajib semua orang yang datang ke Warung Kopi Winny, sebagai teman kopi atau minuman lain tentunya.
Pisang goreng Pontianak ini terkenal dengan kremesannya yang kriuk.
Pisang goreng srikaya sebenarnya pisang goreng kipas ala pontianak ini digoreng dengan adonan tepung cair biasa. Tak beda dengan warung pisang goreng di tempat lain. Warung Winny ini setiap malam juga menjadi tempat yang cukup favorit untuk nongkrong, pelanggan datang silih berganti hingga dini hari.
Konon, anak muda di Kota Pontianak ini lebih suka nongkrong di warung-warung di tepi jalan sambil menikmati pisang goreng dan ngopi, daripada di tempat-tempat hiburan malam. Alasannya nongkrong di warung pinggir jalan lebih alami dan murah meriah.
Bagi yang belum sempat mencicipi pisang goreng srikaya khas Pontianak di tempat asalnya, bisa mencoba membuat sendiri di rumah.
Berikut ini resep membuat pisang goreng srikaya:
Bahan-bahan
1 sisir pisang kepok (ini ada sekitar 17 buah)
12 sdm tepung terigu
4 sdm tepung beras
2 sdm wijen hitam
2 sdm wijen putih
Secukupnya air dingin (dr kulkas)
1 sdm gula pasir
1/2 sdt garam
Srikaya secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Langkah Pembuatan
-Campur tepung, wijen, gula, dan garam, lalu aduk rata. Tambahkan air hingga adonan cair sesuai kekentalan yang diinginkan.
-Potong-potong pisang hingga dapat di bentuk kipas.
-Panaskan minyak goreng. Celupkan pisang ke adonan tepung, lebarkan pisang hingga membentuk kipas, goreng hingga kecokelatan, lalu angkat dan tiriskan.
-Lalu belah dua pisang di tengahnya, tapi jangan sampai putus. Oleskan selai srikaya di tengah pisang yang dibelah tadi.
-Pisang goreng srikaya pun dapat langsung disantap sebagai teman ngopi bareng.