Pipa Saluran Air Terbakar, 1.000 KK Kekurangan Air Bersih
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sekitar Gunung Ijen, Gunung Ranti dan Gunung Merapi Ungup-ungup beberapa hari lalu masih menyisakan dampak. Sekitar 1.000 Kepala Keluarga (KK) mengalami kesulitan air bersih. Penyebabnya, pipa saluran air bersih ikut terbakar saat terjadinya Karhutla.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, 1.000 KK yang mengalami kesulitan air bersih ini tersebar di tiga wilayah yakni Desa Bulusari, Desa Telemung dan Kelurahan Gombengsari. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kalipuro.
"Ada 1.000 KK yang terdampak kekurangan air bersih akibat terbakarnya saluran itu. Ini merupakan dampak terbakarnya pipa saluran air minum dari sumber air yang ada di Merapi ungup-ungup," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram, Selasa 5 November 2019.
Untuk mengatasi kebutuhan air bersih di tiga wilayah itu, pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui BPBD telah melakukan pengiriman air bersih ke tempat itu. Pengiriman air bersih dilakukan setiap hari agar seluruh kebutuhan air bersih masyarakat bisa tercukupi.
"Kita melakukan droping air bersih ke tiga wilayah itu setiap hari. Untuk proses perbaikan pipa saluran air masih kita rencanakan," kata dia.
Eka Muharram menegaskan, perbaikan pipa saluran air ini tidak bisa langsung dilakukan. Sebab, lokasi pipa yang terbakar cukup jauh dengan medan yang tidak mudah. Pipa saluran air yang terbakar berada di atas tebing. Karena kondisi ini kemungkinan proses perbaikan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Mungkin membutuhkan waktu sekitar satu bulan, paling lama. Mudah-mudah bisa segera diselesaikan. Agar suplai air bersih ke warga bisa normal kembali," pungkasnya.