Pipa PDAM Surabaya Bocor, Dewan Sebut Itu Kesalahan Pemkot
Bocornya pipa utama PDAM di kawasan Purimas Gunung Anyar beberapa hari belakangan medapat kritik dari DPRD Surabaya. Dewan menilai, terdapat kesalahan yang dilakukan kontraktor dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memberikan izin pembangunan.
Sekretaris komisi B DPRD Surabaya, Mahfudz, mengatakan kebocoran pipa utama di kawasan itu akibat dari kecerobohan yang dilakukan Pemkot, sehingga yang menjadi korban adalah PDAM dan rakyat kecil.
“PDAM adalah korban kecerobohan pemkot. Rakyat kecil jadi korbannya juga,” ucapnya di Surabaya, Senin 9 Maret 2020.
Politisi PKB tersebut juga menuturkan, seharusnya Pemkot sudah berkoordinasi dengan kontraktor untuk izin penancapan paku bumi. Sehingga hal yang tidak diinginkan seperti ini tidak terjadi.
“Harusnya pemerintah kota yang memberikan izin sudah berkoordinasi dengan PDAM,” katanya.
Selain itu, politisi dari PKB itu juga menyayangkan pernyataan Agus Hebi Djuniantoro Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya. Sebab Hebi hanya mengimbau agar masyarakat mengambil hikmah terkait matinya PDAM sebagai bentuk penghematan, tapi tidak ada solusi terkait perbaikannya.
“Hikmah itu memang ada ilmunya. Tapi masyarakat masa cuma disuguhi hikmah?” tanya Mahfudz.
Sementara itu, Mujiaman Sukirno menyampakan permintaan maafannya terhadap kejadian tersebut. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pemkot untuk memperbaiki pipa yang bocor.
“Untuk hari ini sudah rampung, sudah 90 persen pelanggan yang teraliri air. Masih ada 10 persen lagi yang belum teraliri air. Untuk pelanggan yang membutuhkan atau ada keluhan bisa menghubungi humas PDAM,” pungkasnya.
Advertisement