Pipa PDAM Bawah Laut Tertekuk Ombak atau Tergencet Jangkar?
Sekitar 10.000 jiwa warga Pulau Giliketapang, Kabupaten Probolinggo kesulitan air bersih sejak 24 Desember 2022 silam.
Pemicunya, pipa PDAM bawah laut rusak diduga karena gelombang besar. Dugaan lain, pipa bawah laut itu tergencet jangkar kapal tongkang yang berusaha lego jangkar saat cuaca buruk.
Sejak 12 hari lalu, sekitar 10.000 jiwa warga Giliketapang kelimpungan. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih, yang selama ini dipasok PDAM Kabupaten Probolinggo.
Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kabupaten Probolinggo, Suwito mengatakan, terhambatnya pasokan air bersih ke Giliketapang karena pipa air bawah laut menekuk.
“Penyebabnya faktor alam, pipa air di dasar laut perairan Pulau Giliketapang posisinya tertekuk. Sehingga aliran airnya macet,” kata Suwito kepada wartawan Rabu, 4 Januari 2023.
Ia menceritakan kronologisnya, Jumat 23 Desember 2022 lalu, terjadi bencana angin puting beliung dan ombak tinggi. Saat itu ada tiga kapal tongkang yang lego jangkar.
Keesokan harinya, Sabtu, 24 Desember 2022, ada warga Giliketapang melaporkan, air PDAM tidak mengalir.
Suwito mengaku, meminta maaf atas terganggunya pasokan air bersih ke Giliketapang. Dikatakan PDAM hanya bisa menyediakan sejumlah tandon air bersih yang diletakkan di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
"Kami hanya bisa menyediakan tandon air bagi warga. Warga bisa mengambil langsung air bersih di Pelabuhan Tanjung Tembaga,” katanya.
Sementara itu Kepala Unit PDAM Pulau Giliketapang, Syahreza Aska Lubis mengatakan, sehari setelah pipa itu tertekuk, petugas PDAM di Pulau Giliketapang memberikan laporan. Intinya, ada tiga kapal tongkang yang bersandar berjajar tepat di atas pipa PDAM saat cuaca buruk (gelombang tinggi).
Saat itu, kata Syahreza, aliran air PDAM sempat mati sebanyak tiga kali. Tetapi beberapa jam kemudian aliran air PDAM kembali normal.
Tak seberapa lama, ada laporan kembali dari petugas PDAM yang biasa melakukan pengecekan pipa. Yakni, terjadi tekanan pipa yang tinggi di Pantai Bandaran Dringu.
"Dari sanalah kami tahu bahwa ada yang tidak beres dengan pipa PDAM.” kata Syaheza.
Petugas PDAM bersama penyelam, juga warga Giliketapang kemudian mengecek kembali ke dasar laut untuk melihat kondisi pipa air.
“Setelah dicek akhirnya diketahui, pipa air PDAM tertekuk. Kami menduga, pipa itu tertekuk karena terkena jangkar kapal, sehingga aliran air terganggu," ujarnya.
PDAM pun berkoordinasi dengan Kepala Desa Giliketapang, Badrul Munir. Kades kemudian menyampaikan musibah tersebut kepada warganya.
PDAM kemudian menyediakan air bersih dalam tandon yang diletakkan di pelabuhan Probolinggo. Sebuah tandon berkapasitas 4.000 liter ditempatkan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo.
PDAM, kata Syahreza, akan terus memasok kebutuhan air bersih bagi warga Giliketapang selama pipa PDAM belum normal.
Sementara Suwito menjelaskan terkait perbaikan pipa PDAM bawah laut. Sebenarnya, PDAM bisa memperbaiki pipa yang tertekuk dengan cepat, hanya sehari.
"Dengan catatan perbaikan dilakukan saat kondisi air laut tenang. Sejak beberapa pekan ini terjadi gelombang besar," ujarnya.
Perbaikan pipa PDAM di dasar laut, kata Suwito, membutuhkan biaya sekitar Rp100 juta. Perbaikan pipa dilakukan oleh pihak ketiga, dan diperkirakan selesai dalam sehari saat cuaca bagus.
"Diperkirakan perbaikan pipa baru bisa dilakukan akhir Januari atau awal Februari mendatang," katanya.
Sambil menunggu perbaikan pipa selesai, sejumlah pihak (di luar PDAM) juga memasok air bersih ke Giliketapang. Termasuk Pemkot Probolinggo, Polresta, dan Kodim 0820 yang memasok 14 ton air bersih ke Giliketapang, Rabu, 4 Januari 2023.