Pipa PDAM Bawah Laut Putus, Warga Giliketapang Sulit Air Bersih
Sejak sepekan lalu, warga Pulau Giliketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo kesulitan air bersih. Penyebabnya,
Ribuan warga pulau di sebelah utara Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo pun kelimpungan. Mereka hanya bisa mengandalkan air hujan yang ditampung melalui talang rumah. Sementara air sumur di pulau nelayan itu terasa payau.
“Sejak Sabtu, 24 Desember 2022 lalu, air PDAM tidak mengalir karena pipa bawah laut terkena jangkar kapal tongkang,” ujar Kepala Desa Giliketapang, Munir, Sabtu sore, 31 Desember 2022.
Akibat terputusnya pipa PDAM, kata Munir, sebagian besar warga Giliketapang terpaksa memanfaatkan air hujan yang ditampung untuk mandi dan memasak. “Sementara untuk air minum, warga beli air galon yang dipasok dari Kota Probolinggo,” ujarnya.
Sisi lain, sebenarnya PDAM Kabupaten Probolinggo sudah menyuplai air bersih untuk keperluan warga Giliketapang. Hanya saja air bersih dalam tandon tersebut diletakkan di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
Sehingga warga Giliketapang harus mengambil air tersebut di Kota Probolinggo kemudian mengangkutnya ke pulau yang berjarak sekitar 4,5 kilometer itu.
Disinggung soal perbaikan pipa bawah laut yang putus, Munir mengatakan, terkendala cuaca ekstrem yang ditandai besarnya gelombang di perairan Giliketapang. Apalagi pipa bawah laut itu berada di kedalaman sekitar 20 meter.
“Warga Giliketapang berharap, sambil menunggu perbaikan pipa bawah, ada suplai air bersih yang langsung tiba di Giliketapang,” kata Kades Giliketapang.
BPBD dan Polresta Kirim Air Bersih
Beruntung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo dan Polres Probolingo Kota (Polresta) kemudian mengirimkan air bersih hingga ke Pulau Giliketapang. Sejumlah tandon air bersih bervolume total 20.000 liter akhirnya dipasok ke Giliketapang dengan sejumlah kapal, Sabtu, 31 Desember 2022.
“Mendengar warga Giliketapang kesulitan air bersih, hari ini kami mengirimkan 20 ton air bersih ke sana,” ujar Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani.
Begitu tiba di dermaga Pulau Giliketapang, air bersih sebanyak itu langsung habis diserbu warga yang antre membawa jeriken, drum, dan timba.