Pintu Tol Ngaroban Diharapkan Dibangun Dekat Kampung Samin
Warga sedulur sikep atau warga Samin berharap agar ada pintu tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) dibangun tak jauh dari Desa/Kecamatan Margomulyo.
Alasannya, selain sebagai perbatasan Kabupaten Ngawi dengan Bojonegoro juga ada jembatan penghubung ke Blora, Jawa Tengah. "Kami berharap itu," ujar Bambang Sutrisno, warga Sedulur Sikep asal Kampung Jepang, Desa/Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro pada ngopibareng.id, Senin 28 Februari 2022.
Bambang menyebutkan, warga Sedulur Sikep di Bojonegoro menyambut positif dibangunnya tol Ngaroban. Tentu dengan catatan kehadiran tol ini bisa bermanfaat bagi warga yang dilintasi. Misalnya bisa mendongkrak ekonomi juga memperlancar transportasi. "Itu yang kami harapkan," imbuh anak dari tokoh Samin dari Dusun Jepang, Mbah Hardjo Kardi ini.
Bambang mencontohkan, semasa zaman penjajah Belanda, kenapa orang Samin membuat rumah jauh permukiman penduduk. Justru memilih tinggal di pinggir hutan dan dekat sungai. "Itu bagian dari bentuk perlawanan tapi tanpa kekerasan. Tapi sekarang zaman sudah berubah. Tentu kami dukung hal yang positif," tambahnya.
Sesuai rencana jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) sepanjang 116,7 kilometer akan melewati beberapa tempat menarik. Ada kawasan hutan jati di area pegunungan Kendeng hingga Kampung masyarakat Samin di Dusun Jepang, Desa/Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro.
Di ujung barat daya Kabupaten Bojonegoro tepatnya di Kecamatan Margomulyo, adalah perbatasan dengan Kabupaten Ngawi. Daerah yang sebagian besar adalah kawasan hutan jati ini, terdapat tiga desa yang terkena proyek jalan tol.
Yaitu Desa Geneng, Desa Sumberjo dan Desa Meduri. Lokasi jalan tol, rencananya berada di sisi timur jalan penghubung Ngawi-Bojonegoro. Jaraknya dari Kota Bojonegoro sekitar 67 kilometer.
Di jalur ini, juga terdapat Desa Margomulyo, di mana terdapat lebih dari 200 warga Samin, tepatnya di Dusun Jepang. Meski Dusun Samin tidak masuk peta penggunaannya proyek jalan tol, tetapi aksesnya tak jauh dari warga yang kini memilih hidup di pinggir hutan dan dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Di dusun itu ada tokoh Samin keturunan ideologis Samin Surosentiko, yaitu Mbah Hardjo Kardi,87, tahun.
Selama ini, kampung Samin di Bojonegoro menjadi salah satu destinasi wisata budaya. Dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, kerap jadi sasaran kunjungan masyarakat dari luar kota.
Ada tokoh politik nasional, gubernur, bupati dan walikota, juga untuk studi sejarah soal perjuangan warga Samin dan sikap perlawanan saat negeri ini dijajah Belanda.
Menurut Kepala Desa Margomulyo, Nuryanto, desanya memang tidak masuk dalam peta penggunaan jalan tol Ngaroban. Tetapi, jalan tol lokasinya dekat dengan Desa Margomulyo, dan melewati tiga desa tetangga. ”Ya, lokasinya tak jauh dari desa sini,” ujarnya pada ngopibareng.id, Sabtu 26 Februari 2022.
Seperti diketahui pembangunan jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban sepanjang 116,7 kilometer di antaranya akan memanfaatkan tanah Solo Valley Werken, juga hutan jati di kawasan Pegunungan Kendeng. Tanah yang sebelumnya berupa sungai (kanal) bisa dimanfaatkan mengingat statusnya adalah tanah negara.
Menurut Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Pusat. Nantinya, jalan tol ini akan mengoneksi dengan tol Solo-Ngawi-Kertosono.”Ini proyek strategis nasional,” ujarnya pada ngopibareng.id, Rabu 16 Februari 2022.
Advertisement