Pintu ke Bromo Ditutup, Wisatawan Bisa Kunjungi Seruni Point
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Bromo membuat pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup empat pintu gerbang menuju destinasi wisata primadona tersebut. Tetapi wisatawan sebenarnya masih bisa menikmati keindahan matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) di kawasan Gunung Bromo dari ketinggian Seruni Point.
Kawasan Seruni Point dijamin aman dari karhutla, yang sekarang titik apinya masih tersisa di kawasan Jemplang, Kabupaten Malang dan Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Seruni Point terletak di kawasan Gunung Penanjakan sisi timur (Probolinggo).
Seruni Point terletak di Dusun Seruni, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Dari ketinggian Gunung Penanjakan, wisatawan dimanjakan dengan panorama indah di sekitarnya.
Untuk bisa mencapai titik lokasi Seruni Point, wisatawan harus berjalan sekitar 350 meter dari area parkir. Setelah itu, wisatawan harus menapaki 256 anak tangga dengan kemiringan mencapai 45°.
Meskipun lokasinya yang menantang, berada di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl), Seruni Point tetap menjadi spot favorit wisatawan untuk menikmati keindahan sunrise dan sunset yang menawan.
Untuk bisa menikmati keindahan Seruni Point, wisatawan paket wisata Bromo harus membayar tiket masuk sebesar Rp 27.500,00 per orang di hari biasa dan Rp 35.000,00 di hari libur atau akhir pekan.
Objek wisata yang dijuluki The Great Wall of Seruni Point karena bentuknya yang menyerupai Tembok Besar China ini beroperasi selama 24 jam nonstop dan buka setiap hari. Oleh karena itu, bagi wisatawan yang ingin berburu golden sunrise dan sunset Bromo, dianjurkan mengunjungi Seruni Point.
Dari pintu gerbang menuju Bromo via Probolinggo yakni, Dusun Cemorolawang, wisatawan harus berjalan kaki sekitar 2 kilometer untuk samoai di anak tangga pertama Seruni Point. Rute jalan menanjak ini sangat pas untuk trekking.
Jika wisatawan merasa lelah, bisa beristirahat sebentar di bordes yang tersedia sembari menikmati bekal makanan atau air mineral untuk melepas dahaga. Setelah itu wisatawan bisa kembali menapaki anak-anak tangga hingga sampai di puncak Seruni Point.
Rasa lelah karena harus mendaki 256 anak tangga juga akan terbayar lunas saat wisatawan sampai ke puncak Seruni Point. Di puncak tersebut, sejauh mata memandang disambut dengan pemandangan yang luar biasa memikat.
Seruni Point Bromo menjadi tempat paling sempurna untuk melihat keindahan alam di kawasan wisata Bromo. Dari ketinggian 2.400 mdpl ini, wisatawan dapat merasakan sensasi berdiri di negeri atas awan dengan gumpalan awan berarak yang memanjakan mata.
Karena posisinya berada di ketinggian, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan tiga gunung di kejauhan sekaligus yakni, Gunung Bromo, Gunung Semeru, dan Gunung Batok.
Memang daya tarik dari Seruni Point Bromo adalah bangunan yang menyerupai tembok China dengan ratusan anak tangga. Bahkan untuk membangun tembok yang megah ini, dikucurkan APBN sekitar Rp5 miliar dengan masa pengerjaan selama sekitar enam bulan.
Seruni Point menjadi tempat paripurna untuk hunting foto karena view-nya yang sangat fotogenik dan instagramable.
Di puncak Seruni Point, wisatawan bisa menyaksikan bangunan empat pilar yang melambangkan Tugu Brawijaya. Bangunan tersebut melambangkan sejarah keemasan Majapahit.
Sementara itu terkait penutupan kawasan Gunung Bromo dibenarkan Kepala BB TNBTS, Hendro Widjanarko. Dikatakan untuk spot wisata yang dikelola BB TNBTS ditutup untuk sementara di antaranya Penanjakan, Bukit Teletubbies, dan Pasir Berbisik.
"Namun beberapa spot wisata yang dikelola warga seperti Sunrise View masih bisa dikunjungi oleh wisatawan. Kemudian view di kantor kami juga cukup bagus dan wisatawan bisa melihat view Gunung Bromo dari kantor kami," katanya.
BB TNBTS menutup objek wisata Gunung Bromo secara total sejak 6 September 2023 hingga batas waktu yang belum ditentukan karena karhutla di kawasan TNBTS semakin meluas.