Pimpinan DPRD Surabaya, Kursi Ketua Masih PDIP-Golkar Geser PKS
Rekapitulasi perolehan suara di tingkat kota Surabaya telah rampung. Masing-masing partai peserta sudah memastikan kadernya yang duduk sebagai anggota dewan, termasuk tampuk kepemimpinan DPRD Kota Surabaya periode 2024-2029.
Terdapat empat kursi kepemimpinan DPRD Kota Surabaya, yang terdiri atas ketua dan tiga wakilnya. Sesuai tradisi, kursi itu akan diisi oleh setiap partai yang menduduki empat besar perolehan suara.
Kursi ketua akan diduduki kembali oleh partai petahana pemenang Pemilu 2019, yakni PDI Perjuangan. Partai besutan Megawati Sukarnoputri ini berhasil memperoleh suara terbanyak, dengan total 336.698 suara dan 11 kursi di Yos Sudarso (Gedung DPRD Kota Surabaya).
Untuk posisi Wakil Ketua I, Partai Gerindra akan menduduki kursi ini, dengan perolehan suara sebanyak 241.231 dan 8 kursi legislatif. Wakil Ketua II diisi oleh PKB, dengan perolehan sebanyak 159.362 suara dan 5 kursi.
Perubahan akan terjadi pada posisi Wakil Ketua III. Perdana sejak Reformasi 1998, Golkar berhasil meraih kursi pimpinan dewan. Perolehan suara Golkar sebesar 136.814 berhasil mengungguli PKS, yang hanya mencapai 135.733 suara. Keduanya imbang mendapat 5 kursi di DPRD Kota Surabaya.
Sekretaris DPC PDIP Surabaya Baktiono memastikan kursi kepemimpinan di DPRD Surabaya tetap menjadi milik partainya. Perolehan suara partai bermoncong putih ini memang menurun, namun dominasi suara masih menjadi milik mereka di Kota Pahlawan.
"Kami akan tetap berusaha sebaik mungkin untuk bisa dipercaya masyarakat kembali. Kami sudah maksimal dan gotong royong untuk bisa berbuat sebaik mungkin ke masyarakat, mungkin masyarakat menemukan yang lain," katanya, Selasa 12 Maret 2024.
Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya Zainal Alim mengaku puas dengan hasil Pileg 2024. Partai besutan Prabowo Subianto ini berhasil meraih 8 kursi di DPRD Kota Surabaya.
"Hasil ini sangat memuaskan karena memberikan lompatan besar. Tahun 2019 suara Partai Gerindra hanya 128.000. Namun kali ini meningkat hampir dua kali lipat," paparnya.
Pihaknya menilai prestasi ini karena adanya pergeseran preferensi politik masyarakat. Mereka mulai menyadari bahwa ada opsi lain yang bisa membawa aspirasi masyarakat lebih baik.
"Dominasi satu partai di Surabaya semakin terkikis. Apalagi jumlah suara kami juga semakin mendekati PDIP," katanya.
Ketua Bapilu Golkar Surabaya Kholid Asyadullah juga menyebut, Pileg 2024 tahun ini menjadi hal yang menggembirakan. Pasalnya, sejak era Reformasi bergulir, baru tahun ini Golkar dapat merebut kembali kursi pimpinan DPRD Kota Surabaya.
Mengenai sosok yang bakal duduk di kursi kepemimpinan tersebut, Kholid berujar DPD Golkar Surabaya akan memutuskannya melalui rapat pleno dan berbagai syarat tertentu sesuai kesepakatan bersama.
"Ketua DPD Golkar, sekretaris dan bendahara umum adalah beberapa posisi yang bisa masuk perhitungan (menjadi Wakil Ketua DPRD). Jumlah suara juga termasuk. Kemudian poin lainnya, seperti loyalitas hingga dedikasi ke partai juga akan dilihat. Nanti setelah pleno akan diusulkan ke DPD Provinsi Jawa Timur dan diteruskan ke DPP Golkar," katanya.
Advertisement