Pimpin Klasemen di Tahun Baru, Guardiola Tak Mau Jemawa
Manchester City menutup setengah kompetisi Premier League dengan hasil sempurna usai menang tipis 1-0 atas Brentford. Hasil ini sudah cukup bagi City untuk tetap mendominasi kompetisi kasta tertinggi di Inggris itu.
Pasukan Pep Guardiola kini unggul delapan poin atas tim peringkat kedua, Chelsea dan Sembilan poin dari Liverpool yang baru saja mengalami kekalahan keduanya di liga.
Alih-alih menepuk dada, Pep Guardiola justru mengecilkan dominasi Man City atas para pesaingnya. Salah satunya tim yang akan menjadi lawan mereka berikutnya, Arsenal. Pelatih asal Spanyol itu memuji The Gunners yang grafiknya terus merangkak naik.
Guardiola sangat berhati-hati dan menolak terbawa suasana menjelang lawatannya pada Sabtu, 1 Januari 2022 ke London utara untuk menghadapi Arsenal yang kini berada di urutan keempat di klasemen sementara.
Ditanya apakah Manchester City mengendalikan perburuan gelar, Guardiola menampiknya. “Ada 54 poin untuk diperebutkan. Di luar ekspektasi memiliki jarak delapan dan Sembilan poin. tetapi Liverpool memainkan satu pertandingan lebih sedikit,” katanya.
“Ada 54 poin. Di bulan Desember tidak ada yang juara. Kami akan kehilangan permainan. Saya melihat dalam pikiran saya, Arsenal, Chelsea, Southampton akan terus merangsek,” tuturnya.
Guardiola mengatakan, bahwa timnya masih harus menjalani pertandingan di London melawan Arsenal yang dianggapnya sebagai salah satu tim top saat ini. Maklum, capaian The Gunners musim ini merupakan yang terbaik dalam empat atau lima tahun terakhir
"Saya tidak bisa mengatakan lebih dari selamat kepada tim, karena kami harus fokus," ucapnya.
Manchester City duduk di puncak klasemen Premier League pada pergantian tahun untuk ketiga kalinya, setelah 2011-2012 dan 2017-18. Mereka kemudian memenangkan gelar di kedua musim itu.
Dalam 12 musim terakhir, delapan di antaranya pemimpin klasemen Premier League pada Tahun Baru terbukti berhasil memenangkan gelar.
Kemenangan 1-0 atas Brentford adalah kemenangan ke-16 Man City musim ini. Tetapi mereka dipaksa bekerja ekstra keras untuk mendapatkan tiga poin dari tim besutan Thomas Frank itu.
Advertisement