Pimpin Apel, Eri Minta Pejabat Mundur Bila Tak Capai Target
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, meminta kepada seluruh pejabat baik struktural maupun fungsional agar bekerja sesuai target yang dijanjikan dalam kontrak kinerja. Hal itu disampaikan Eri dalam apel di Balai Kota, Surabaya, Selasa 11 Januari 2021.
Eri menegaskan, tidak ada perbedaan antara pejabat struktural dan fungsional. Sebab, kedua jabatan itu memiliki tugas yang sama untuk melayani warga Surabaya.
Eri mengatakan, setiap pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya masing-masing mempunyai kontrak kinerja yang berlaku selama setahun. Di dalam kontrak kinerja tersebut, terdapat target yang harus dicapai. Apabila target tersebut tidak ditepati maka pegawai struktural maupun fungsional tersebut secara otomatis dipersilakan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
“Ketika ada pejabat yang tidak bisa memenuhi kontrak kinerjanya, harus siap mengundurkan diri dan siap diberhentikan tanpa menuntut suatu apapun. Jika tidak bisa memenuhi atau tidak sesuai dengan target yang ada di lampiran berita acara. Silakan turun,” kata Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya secara khusus juga mengingatkan, misal kepada jajaran fungsional yang bertugas di Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Ia mengingatkan supaya tidak ada perbedaan antara sekolah SD–SMP negeri dan swasta.
Selain itu, Eri juga mengingatkan fungsional yang bertugas di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Ia berharap, struktural maupun fungsional yang bertugas di lingkungan Dinkes Surabaya harus tahu kondisi kesehatan masyarakat, terutama perkara stunting di Kota Pahlawan. Menurutnya, tugas fungsional yang paling tepat untuk mengatasi masalah stunting di lapangan.
“Bedanya kan yang struktural mengurus anggarannya saja. Nah, kalau sudah menjadi fungsional, kalau bisa ayo turun, panjenengan semua itu dibutuhkan oleh masyarakat, terutama kesehatan dan pendidikan, masih ada gizi buruk, ibu hamil, anak nggak bisa sekolah dan sebagainya,” paparnya.
Eri juga terus meminta agar Camat dan Lurah turut serta turun ke lapangan membantu dan berkolaborasi bersama pejabat fungsional. Bukan hanya itu, ia juga mengingatkan kembali kepada seluruh pejabat.
“Saya titip Kota Surabaya kepada panjenengan semua, karena Surabaya ini butuh pemimpin-pemimpin petarung. Jangan hanya ada di belakang meja dan tidak berani mengambil sebuah keputusan. Ini memang tugas berat, tapi insya Allah menjadi amal jariyah buat panjenengan,” pungkasnya.