Pilwali Surabaya, PKB Akan Koalisi Dengan Gerindra dan PAN
PKB yang kemungkinan besar akan mengusung Machfud Arifin sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya, akan berkoalisi dengan Gerindra dan PAN. Mereka akan membentuk poros kedua setelah PDI Perjuangan menyatakan akan maju sendiri tanpa koalisi, dalam Pilwali Surabaya.
Menurut Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya Mahfudz bin Syamsyudin, setelah 10 tahun menjadi penonton di Surabaya, PKB akan mencoba peruntungan untuk mengajukan calonnya sendiri, melawan PDI Perjuangan. Maka dari itu PKB memilih berkoalisi dengan Gerindra agar kuat.
"Kita sudah bosan 10 tahun jadi penonton. Ya saatnya kita maju melawan PDI-P. Insyaallah, koalisi kita dengan Gerindra ya yang paling besar. Kalau dengan PAN, ini masih kita jajaki, peluangnya besar, namun bisa saja meleset," kata Mahfudz kepada ngopibareng.id, Rabu 8 Desember 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Pemilihan Gerindra sebagai kawan koalisi bukan tanpa alasan. Bacawali yang akan diusung oleh PKB yakni Machfud Arifin, memang dikenal dekat dengan Gerindra. Sehingga akan lebih mudah untuk berkomunikasi.
Selain itu, Mahfudz mengatakan PKB dan Gerindra memiliki pandangan, visi, dan misi yang sama untuk Pilwali Surabaya. Yakni mematahkan dominasi PDI Perjuangan yang sudah belasan tahun menguasai Surabaya.
"Kalau Gerindra, karena ya kita dekat, selain itu Pak Machfud Arifin kan juga dekat dengan Gerindra. Akan lebih cair lah komunikasinya. Selain itu, kami juga sevisi dengan mereka tentang Pilwali Surabaya. Kenapa kok beda dengan nasional? karena di daerah itu tak linier dengan pusat. Kita harus melihat di daerah potensinya seperti apa, tidak bisa semua mengikuti koalisi Pilpres," katanya.
Mahfudz mengatakan, dengan koalisi tiga partai tersebut, ia yakin bisa memenangi Pilwali Kota Surabaya pada tahun 2020. Terlebih, pemilih Gerindra dan PKB serta PAN pada Pileg lalu lumayan besar.
"Kalau saya ya yakin saja. Kan ini koalisi besar juga. Gerindra massanya juga banyak. PAN juga banyak kan, kalau jadi gabung sama kami. Tapi saya yakin, koalisi tiga partai ini insyaallah sudah fix," katanya.
Sementara itu, terkait dengan koalisi bersama PAN, Mahfudz mengatakan masih bisa batal, namun kemungkinan besar bergabung. Karena komunikasi antar dua pimpinan daerah Surabaya dan Jawa Timur, sudah bersepakat untuk berkoalisi. Sehingga, kekuatan Muhammadiyah di balik PAN, bisa menjadi ceruk suara besar bagi Machfud Arifin.
"PAN memiliki kekuatan sendiri, itu akan membantu kami dalam Pilwali ini. Salah satu ceruk suara terbesar. Saya berharap, di last minute tidak ada yang lepas atau hengkang ya. Insyaallah tiga ini sudah fix, mungkin akan ketambahan satu, namun masih komunikasi," katanya.