Pilwali Surabaya 2024, DPD PDIP Jatim hanya Usulkan Eri Cahyadi-Armuji ke DPP
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur komitmen untuk tetap mengawal nama Walikota Surabaya petahana, Eri Cahyadi untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2024.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jatim Deni Wicaksono mengatakan, pihaknya juga berkomitmen untuk hanya mengusulkan nama Armuji sebagai pendamping Eri Cahyadi dalam Pilwali mendatang.
Deni menerangkan, proses pemetaan politik di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur telah diselesaikan oleh DPD PDIP Jatim. Termasuk pula pemetaan politik untuk Kota Surabaya.
"DPD PDI Perjuangan Jawa Timur akan mengawal nama Eri Cahyadi sebagai calon walikota serta Armuji sebagai calon wakil walikota ke Ibu Ketua Umum Megawati Sukarnoputri. Tentu kewenangan rekomendasi merupakan hak prerogratif Ibu Megawati,” tegas Deni, Jumat 7 Juni 2024.
Anggota DPRD Jatim ini juga membeberkan alasan partai banteng bermoncong putih ini hanya merekomendasikan Eri Cahyadi dan Armuji untuk maju dalam Pilwali Surabaya 2024 nanti karena dalam waktu tiga tahun kepemimpinan mereka, angka kemiskinan, pengangguran, hingga stunting dapat turun drastis.
"Eri Cahyadi serta Armuji mampu menyeimbangkan antara pembangunan fisik dan sumber daya manusia. Kami berharap ini dijaga keberlanjutannya agar kemajuan Surabaya bisa terus dirasakan seluruh masyarakat," ungkap dia.
Deni juga menjelaskan pertimbangan bahwa hanya Eri-Armuji yang diajukan untuk bertarung dalam Pilwali Surabaya 2024 karena hasil survei dan kepuasan publik Kota Pahlawan yang masih tinggi terhadap mereka.
Kepuasan publik Surabaya terhadap Eri Cahyadu mencapai angka 75,6 persen. Adapun elektabilitasnya juga mencapai 60 persen. Nama Armuji juga masih memuncaki daftar survei dengan elektabilitas sebesar 43 persen sebagai kandidat wakil walikota.
Deni menerangkan dengan hasil survei tersebut, maka secara otomatis menunjukkan kinerja petahana selama ini cukup baik, sehingga masyarakat memberikan apresiasi. “Kalau kinerjanya tidak cukup baik, kan surveinya pasti juga rendah,” tambahnya Deni.
Deni menambahkan, berbagai pertimbangan tersebut semakin memperkuat mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut diusulkan kepada DPP PDIP sebagai calon Walikota Surabaya dan juga Armuji sebagai calon Wakil Walikota Surabaya.
“Jadi tidak semata-mata karena Eri Cahyadi maupun Armuji adalah kader PDIP maka dia dijagokan. Kalau kinerjanya tidak cukup baik, tidak perform, kan berarti yang bersangkutan tidak membuat rakyat puas. Faktanya, masyarakat cukup puas dengan kinerjanya. Itu menjadi bagian dari variabel penting sebelum PDI Perjuangan Jatim mengusulkan nama Eri ke DPP,” pungkasnya.