Pilwali Surabaya 2024, DPC PDIP Belum Terima Petunjuk dari Pusat
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono menjelaskan, pihaknya belum menerima arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, terkait sosok yang akan diusung dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) Kota Surabaya, November mendatang.
"Kita akan menunggu petunjuk teknis dari DPP soal Pilwali, biasanya terdapat proses yang cukup berjenjang sebelum nanti diputuskan oleh DPP," ucapnya di ruang kerja Ketua DPRD Kota Surabaya, Senin 18 Maret 2024.
Ketua DPRD Kota Surabaya ini juga mengatakan, DPC PDIP Kota Surabaya juga belum memberi calon sosok yang akan maju pada Pilwali 2024. Sebab, Indonesia baru saja menyelesaikan gelaran Pemilu, 14 Februari 2024 lalu.
"Sampai sekarang belum (mengajukan calon), itu adalah kewenangan DPP PDI Perjuangan. Hak mutlak dan prosesnya belum dimulai. Kita baru saja menyelesaikan Pemilu 2024," tegasnya.
Awi, sapaan akrabnya juga mengatakan, sosok Walikota maupun Wakil Walikota Surabaya petahana, yang juga merupakan kader PDI Perjuangan, Eri Cahyadi dan Armuji merupakan nama-nama teratas yang ramai diperbincangkan.
"Saya berterima kasih atas apresiasi dan banyak dukungan terhadap Mas Eri Cahyadi dan Pak Armuji. Mereka sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan di sisa waktu ini dan bisa memaksimalkan kerja-kerja untuk kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Menanggapi gagasan DPD Golkar Surabaya untuk mengusung Eri Cahyadi dalam Pilwali 2024 melalui koalisi besar, Awi juga mengapresiasi dan berterima kasih atas ide tersebut, sebab hal tersebut merupakan apresiasi bagi kepemimpinan mantan Kepala Bapeko Surabaya tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Golkar dengan memberikan apresiasi itu semua, bagian dari warga Surabaya yang kemudian memberikan rapor positif terhadap Mas Eri dan Pak Armuji," ungkapnya.
Awi juga menyebut PDIP tidak mengenal istilah koalisi dalam Pilwali, tetapi disebut sebagai kerja sama. Saat Golkar ingin mengusung Eri Cahyadi kembali, maka para partai politik yang hendak mengusungnya harus memiliki kesamaan visi-misi dan gagasan dalam membangun Kota Pahlawan.
"Jangan sampai juga misalnya kerja sama itu hanya didasarkan oleh satu kekuasaan. Tapi kita harus arahkan betul untuk membangun Kota Surabaya lebih baik. Kemudian menyejahterakan dan memajukan rakyat Kota Surabaya," pungkasnya.