Jelang Pilwali Surabaya, Gerindra Pilih Sembunyikan Calon
Gerindra tak ingin tergesa mengumumkan calon yang diusung untuk bertarung di Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020. Partai berlambang burung itu juga engan mengumumkan partai mana yang hendak dirangkul agar syarat minimal jumlah kursi bisa terpenuhi.
"Semua komunikasi antar partai masih terjalin. Sampai bulan Januari ini, politik Surabaya masih cair. Kami masih wait and see," kata Ketua DPC Gerindra Kota Surabaya, Sutadi kepada ngopibareng.id, Kamis 9 Januari 2020.
Soal koalisi, Sutadi mengatakan jika dirinya tak harus mengikuti koalisi nasional yang sudah terjalin sejak Pemilihan Presiden tahun 2014. Sebab, Gerindra membutuhkan lima kursi tambahan, agar bisa mengusung pasangan cawali-cawawali Kota Surabaya pada pilwali nanti.
“Komunikasi lancar dengan siapa pun. Gerindra juga mantap dengan siapa pun. Tidak harus sesuai Pilpres 2014-2019,” katanya.
Saat disinggung mengenai bergabungnya Gerindra ke gerbong PKB, Sutadi tak menjawab secara jelas.
“Hehehe doakan semuanya lancar. Komunikasi dengan semua partai,” katanya.
Gerindra juga masih menyimpan nama calon yang akan diusung dalam Pilwali Surabaya. Ia tak ingin rencananya gampang dibaca oleh lawan.
“Insyaallah secepatnya kami umumkan. Namun karena masih lama, kami tidak mau tergesa-gesa,” katanya.
Sebagaimana diketahui, sejumlah orang telah menyatakan diri siap maju dalam Pilwali Surabaya 2020. Bahkan Muhammad Sholeh dan Samuel Teguh Santoso sudah mendeklarasikan diri untuk maju melalui jalur independen.
Selain mereka berdua, ada juga nama Eri Cahyadi, Lia Istifhama, dan Laksamana Untung Suropati yang juga mengumumkan siap maju sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya. Namun ketiganya masih mencari kendaraan politik untuk kontestasi tersebut.
Selain mereka semua, ada juga nama Whisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya), Vincensius Awey (Politisi Nasdem), Fandi Utomo (politisi PKB), dan mantan Kapolda Jawa Timur Machfud Arifin, yang juga diisukan akan maju dalam Pilwali Surabaya 2020.