Pilpres 2024, TPN: Netralitas Lahirkan Pemimpin Berkualitas
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Dr Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menyampaikan, masih banyak persoalan yang harus diselesaikan di Tanah Air. Salah satunya belum sampainya BBM bersubsidi dan pupuk bersubsidi ke tangan rakyat secara merata.
“Ada 32 juta kiloliter pertalite bersubsidi, ada 17 juta kiloliter Solar bersubsidi, ada 24 triliun pupuk bersubsidi, tetapi dilapangan masih ada rakyat yang berhak tetapi belum mendapatkan,” sebut Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul.
TGB didampingi Luki Hermawan Deputi Kinetik Teritorial TPN Ganjar-Mahfud, dan jubir Milenial, Novi Basuki lakukan Sharing Session & Deklarasi Pemuda Unggul Kabupaten Situbondo Dukung Ganjar-Mahfud.
Pasca acara, TGB mengatakan, di suksesi 2024 nanti, perlu terobosan hukum dan penegakan keadilan. Sosok dan komitmen tersebut ada di sosok Mahfud MD sebagai calon wakil presiden yang mendampingi Capres Ganjar Pranowo.
"Kita perlu sosok yang komitmen dan mempunyai rekam jejak kuat pada penegakan hukum, dan itu ada pada bapak Mahfud MD,” tegas dia.
Terkait sejumlah kasus laporan penurunan baliho Ganjar-Mahfud, yang diisukan dilakukan oleh aparat negara, ditanggapi tegas oleh TGB dan Luki. Mereka berdua hingga saat ini masih percaya bahwa aparat negara tetap menjunjung tinggi netralitas. Mereka juga menyerahkan penegakan hukum karena diatur dalam regulasi tentang kepemiluan.
TGB dan Luki masih ingat bahwa pesan Presiden Joko Widodo dan Kapolri meminta agar jajaran pemerintahan, termasuk kepala daerah, kepolisian, serta perangkat negara lainnya harus netral.
"Kami berharap kepada penegak hukum untuk menindak bila ada upaya yang tidak sesuai ketentuan. Ini yang diucapkan pemimpun kita. Jika ada aparatur dibawah tidak menjalankan instruksi kepala pemerintahan, berarti dia insubkoordinasi. Berarti melawan pemerintah, maka harus dituntut untuk penegakan hukum. Karena melalui netralitas itu, akan melahirkan pemilu berkualitas,” katanya.
Begitu pula menurut Luki. Mantan Kapolda Jawa Timur tersebut, sampai saat ini masih percaya bahwa aparat negara profesional dan meneguhkan netralitas untuk Pilpres 2024. Ia meminta rakyat jangan terpancing dengan isu-isu atau berita-berita yang menyebutkan aparat negara ikut serta dalam pemenangan salah satu pihak.
"Pak Presiden dan Kapolri sudah menyampaikan untuk para aparat agar netral saat pemilu nanti. Saya pesan jangan terpancing ya. Kita tetap ikhtiar untuk mensosialisasikan dan memenangkan Ganjar-Mahfud secara door to door ke masyarakat," tutupnya.