Pilkades Serentak di Pasuruan Berlangsung Aman
Sebanyak 240 desa di 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, Sabtu, 23 November 2019.
Pilkades kali ini diikuti sekitar 755 calon kepala desa. Jumlah tersebut menurun dibanding periode sebelumnya. Hal ini lantaran beberapa bacakades (bakal calon kepala desa) mengundurkan diri serta tidak lolos dalam tes akademis.
Antusiasme para pemilih dalam Pilkades kali ini terbilang sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya warga yang rela mengantre di tempat pemungutan suara.
Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf telah membagi dua tim monitoring Pilkades, yakni wilayah barat meliputi Kraton, Bangil, Beji, Gempol, Purwosari, Sukorejo dan Purwodadi. Sedangkan wilayah timur rute Gondangwetan, Winongan, Grati, Nguling, Lekok dan Rejoso. Dari hasil monitoring tersebut, pelaksanaan Pilkades berjalan lancar dan aman.
"Saya ucapkan banyak terima kasih untuk TNI-POLRI yang begitu luar biasa dalam menjaga pelaksanaan Pilkades 2019. Juga kepada para pemilih yang antusias datang ke TPS. Kemudian seluruh petugas di TPS yang juga ikut andil mensukseskan gelaran Pilkades 2019. Terima kasih untuk semua pihak yang sama-sama berkomitmen menjaga keberlangsungan pesta demokrasi terbesar masyarakat desa," katanya.
Sementara, sekitar 2200 personel kepolisian dibantu anggota TNI siap untuk menjaga seluruh tahapan Pilkades di 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan, baik pra maupun pasca pencoblosan.
Kapolres Pasuruan, AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, total petugas yang diturunkan untuk pengamanan pilkades serentak berjumlah tak kurang dari 1500 personil. Mereka bersiaga di 168 desa/TPS (tempat pemungutan suara) di 17 Kecamatan yang masuk wilayah hukum Polres Pasuruan.
"Untuk bisa menjamin stabilitas kamtibmas selama berlangsungnya pemilihan kepala desa, Polri bersama TNI dan instansi terkait lainnya melaksanakan pengamanan dengan mengedepankan kegiatan Preemtif dan Preventif," katanya.
Dijelaskan Rofiq, setiap TPS dijaga 6 sampai 7personil TNI-Polri. Hanya saja, untuk 23 desa yang dikategorikan berpotensi rawan kericuhan, ada penambahan personel yang sifatnya on call.
Selain mendapat bantuan dari anggota Sat Brimob dan Sabhara Polda Jatim sebanyak 1 SSK(Satuan Setingkat Kompi), pengamanan pilkades serentak di Kabupaten Pasuruan juga mendapat BKO personil dari Polres Mojokerto, Madiun, Jombang, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Tulungagung, Jember, Bondowoso dan Banyuwangi masing-masing 1 SKK. Seluruh personel tersebut akan melaksanakan tugasnya selama 3 hari, yakni mulai 22-24 November 2019.
"Intinya, POLRI-TNI siap untuk mengamankan pelaksanan pilkades serentak di Kabupaten Pasuruan. Tapi, sekali lagi kami tegaskan bahwa sukses tidaknya Pilkades bukan hanya tanggung jawab TNI-POLRI, tapi seluruh elemen masyarakat. Mulai dari calon kepala desa, pendukungnya, dan semua warga desa. Harus kompak dan satu suara untuk sama-sama mensukseskan Pilkades 2019," katanya.
Di sisi lain, Polresta Pasuruan juga mengerahkan 799 personel. Seluruh personel tersebut akan memantau kelancaran di 7 kecamatan yang di bawah naungan hukum Polres Pasuruan Kota, yakni Kraton, Gondang Wetan, Pohjentrek, Rejoso, Grati, Lekok, Nguling.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Agus Sudaryatno menegaskan bahwa sebelum diterjunkan ke masing-masing TPS, seluruh personel dibekali dengan pengetahuan seputar pola pengamanan dalam Pilkades 2019. Baik pada saat Apel Gelar Pasukan maupun pada saat persiapan penerjunan pasukan dari masing-masing kecamatan. (sumber: www.pasuruankab.go.id)