Pemimpin Tak Korup, Pilkada Serentak 27 November 2024
Untuk kali pertama, Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Bupati dan Walikota (Pilbup dan Walikota), dilaksanakan serentak di seluruh tanah air. Tentunya kebijaksanaan tersebut telah dikaji dan dibicarakan secara seksama oleh eksekutif dan legislatif. Tujuan utamanya adalah untuk lebih meningkatkan sinkronisasi, efisiensi dan efektivitas pembangunan tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Pilkada serentak pertama akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
Sebagai suatu praktek politik c/q “pemilihan serentak” untuk kali pertama, ada baiknya kita rakyat biasa ikut urun rembuk, urun pemikiran agar pilkada serentak berlangsung sukses. Maksudnya bukan hanya penyelenggaraannya saja, tetapi juga pilkada serentak akan menghasilkan pemimpin daerah tingkat I dan II yang mempunyai komitmen kuat dalam memajukan bangsa, tidak korup, leadership tinggi, memahami kepentingan masyarakat dan bangsanya.
Komitmen kuat dalam memajukan rakyat dan bangsa bisa dilihat dari hidup keseharian di masyarakat. Apakah seseorang itu acuh terhadap lingkungannya , ataukah sebaliknya memberi perhatian besar terhadap masyarakat. Sebaiknya kita lebih memilih calon kepala daerah dari mereka yang mempunyai pengalaman telah berkiprah dalam kegiatan di masyarakat secara menonjol.
Aspek pendidikan penting bagi seorang calon Kepada Daerah Tingkat I atau Tingkat ll, namun hal itu tidak cukup, melainkan harus dibarengi dengan pengalaman dan semangat kerja yang tinggi serta pandai bergaul di masyarakat. Tidak kalah penting adalah bagaimana kehidupan pribadi di dalam keluarga, apakah bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakatnya.
Legeda Ali Sadikin
Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin adalah contoh gubernur yang berhasil membangun Jakarta dan dicintai oleh rakyatnya. Ia sering turun ke bawah keliling kota termasuk daerah-daerah kumuh dengan tujuan untuk melihat kondisi dan permasalahan secara langsung. Kadang-kadang ia memuji mereka yang bekerja dengan baik, tetapi sering juga bersikap keras kepada bawahannya yang dianggapnya tidak bekerja baik.
Karena masalah pemimpin menentukan masa depan baik pada tingkat komunitas maupun individu, maka sebaiknya ketika mencoblos nanti mengabaikan pengaruh Bansos dan sejenisnya. Sebaliknya sebelum menentukan pilihan atau mencoblos, seyogyanya agar terlebih dahulu memohon petunjuk Allah SWT agar tidak salah dalam memilih.
Demikian wallahu a'lam bisshawab.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat sosial politi, Mustasyar PBNU periode 2022-2027, tinggal di Jakarta.
Maksudnya bukan hanya penyelenggaraannya saja, tetapi juga pilkada serentak akan menghasilkan pemimpin daerah tingkat I dan II yang mempunyai komitmen kuat dalam memajukan bangsa, tidak korup, leadership tinggi, memahami kepentingan masyarakat dan bangsanya.
Advertisement