Pilkada, Kaops NSC Polri Sebut Jatim Rawan Konflik Kedua Tertinggi di Indonesia
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak sudah semakin dekat, proses pendaftaran pasangan calon pun akan dimulai akhir Agustus 2024 nanti. Untuk itu, perlu ada upaya pengamanan maksimal agar dapat menekan berbagai ancaman keamanan yang menodai jalannya Pilkada Serentak. Polri menilai Jatim miliki tingkat kerawanan tinggi kedua di Indonesia.
Kepala Operasi (Kaops) Nusantara Cooling System (NSC) Polri Irjen Pol Asep Edi Suheri mengumpulkan seluruh anggota se-Jatim baik secara langsung pun virtual, Kamis 8 September 2024.
Dalam kesempatan itu, Asep meminta untuk mengoptimalkan upaya cooling system sebelum Pilkada Serentak. Apalagi, Jatim dianggap memiliki tingkat kerawanan tinggi berkaca pada kontestasi yang berjalan sebelumnya.
"Sebagai provinsi dengan jumlah DPT (daftar pemilih tetap) terbanyak kedua di Indonesia, serta poros dari dua organisasi keagamaan terkemuka di Indonesia, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan konflik lumayan tinggi. Hal ini perlu kita antisipasi menjelang pelaksanaan pilkada serentak nanti," kata Asep.
Menurutnya berbagai ancaman bisa terjadi seperti konflik SARA, berita bohong dan polarisasi yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo pada momen HUT ke-78 Bhayangkara, kata Asep, Polri harus adaptif dan proaktif menetralisir residu politik, memitigasi disinformasi dan menjaga kerukunan.
"Pada kesempatan yang sama Bapak Kapolri juga menyampaikan bahwa Polri akan berupaya maksimal dalam mengeliminasi potensi konflik menjelang Pilkada melalui optimalisasi Nusantara Cooling System," ujarnya.
Lebih lanjut, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat jelang pilkada nanti seluruh kasatwil harus intensif dalam melakukan cooling system. "Temui para tokoh-tokoh agama, tokoh adat, mahasiswa, dan kegiatan sosial, bangun narasi besar yakni menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi terciptanya pilkada aman dan damai," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengungkapkan, sebelumnya ada konflik horizontal di wilayah Gresik yang kemudian bisa dikendalikan.
Berkaca dari itu, dirinya menegaskan jajarannya akan bekerja secara optimal untuk menciptakan pilkada yang aman dan damai. "Kita optimis jadikan Jawa Timur sebagai daerah aman dan harmonis," pungkasnya.