Pilkada Indonesia Dijadikan Contoh Oleh Negara Lain
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengaku bangga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 di Indonesia dipantau penyelenggara Pemilihan Umum dari luar negeri.
"Ini menunjukkan bahwa pesta demokrasi di Indonesia dari Pemilu ke Pemilu semakin lama semakin bagus dan berkualitas," ujar Ketua KPU RI Arief Budiman kepada wartawan di sela pertemuan makan malam perwakilan penyelenggara Pemilu dari beberapa negara di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin malam.
Turut hadir pada kesempatan tersebut seluruh komisioner KPU Jawa Timur, pejabat Forkopimda mulai Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Sedangkan, penyelenggara Pemilu yang hadir dari luar negeri masing-masing dari Negara Fiji, Sri Lanka, Timor Leste, Korea Selatan, Thailand, Nepal, Mesir, Kamboja serta Malaysia.
Menurut dia, pemantauan tersebut termasuk dalam program "Election Visit Program 2018" untuk memantau langsung proses Pilkada Jatim di Kota Surabaya pada hari H pelaksanaan pencoblosan, 27 Juni 2018.
"Program ini sudah kali ketiga dilakukan dan kedatangan mereka membuktikan Pemilu di Indonesia sangat dipercaya serta sebagai pembelajaran. Semoga Pilkada tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tapi juga dunia internasional," ucapnya.
Mantan komisioner KPU Jatim tersebut juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi tempat tujuan pemantauan karena memiliki berbagai aspek, keberagaman, tingkat kesulitan besar, pemilih yang banyak, tapi diselenggarakan dalam waktu sehari.
Selain itu, tantangan yang besar dengan hambatan maupun keterbatasan di sana-sini mampu diatasi dan dicarikan solusi sehingga proses Pemilu berjalan dengan baik.
"Saya juga berpesan kepada penyelenggara, penggiat dan pemantau Pemilu untuk terus memikirkan bagaimana Pemilu dapat mewujudkan harapan masyarakat banyak, yang tak hanya prosesnya, tapi juga mendapatkan pemimpin yang terbaik dan sesuai harapan rakyat," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengucapkan terima kasih karena wilayahnya dijadikan sebagai tuan rumah dan percontohan bagi pemantau luar negeri dan pembelajaran bagi penyelenggara Pemilu beberapa negara.
"Terima kasih atas kepercayaannya memilih dan kami sampaikan selamat datang di Jawa Timur," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, pada 27 Juni 2018 digelar 18 Pilkada untuk memilih bupati/wali kota ditambah satu Pilkada untuk memilih Gubernur Jatim periode 2019-2024.
Ke-18 daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak di Jatim yaitu Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Tulungagung.
Kemudian, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan ditambah lima kota, yakni Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Kediri, Kota Madiun serta Kota Mojokerto.
Sedangkan, Pilkada Jatim untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.
Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra. (ant)
Advertisement