Pilkada Banyuwangi, Sahabat Disabilitas Banyuwangi Nyatakan Dukung Ipuk-Mujiono
Ipuk Fiestiandani dinilai kalangan disabilitas Banyuwangi telah melahirkan berbagai program-program inklusif dan mendukung kalangan disabilitas selama menjabat sebagai Bupati Banyuwangi. Oleh karena itu, kalangan disabilitas dari berbagai komunitas di Banyuwangi menyatakan dukungan pada calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani-Mujiono dalam Pilkada 2024 yang akan digelar pekan depan.
Dukungan ini disampaikan saat mengikuti rembug disabilitas bersama Ipuk di Posko Kebersamaan, Kelurahan Kebalenan, Jumat, 22 November 2024.
Penyandang disabilitas netra, Nurul Imam mengatakan, di bawah kepemimpinan Ipuk, banyak program dan kebijakan yang mempermudah aksesibilitas bagi disabilitas.
"Salah satunya program UMKM Naik Kelas yang digagas untuk mendukung usaha kecil, termasuk yang dimiliki oleh difabel, berhasil memberikan dorongan positif bagi usaha kami," tuturnya.
Pemilik UMKM kopi Asifa ini sukses berbisnis kopi melalui program-program yang telah digelontorkan selama ini.
"Alhamdulilah produk kopi saya disukai banyak orang. Bahkan saya diberi kesempatan untuk menyuguhkan kopi pada 15 duta besar dari berbagai negara beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Tak hanya itu, beberapa kali kopi milik Imam menoreh prestasi di ajang nasional. Kopi produksinya juga menang dalam acara ngopi di Jogja Coffee Week. Dia menegaskan, usahanya tidak bisa seperti ini tanpa adanya dukungan dari pemerintah.
"Saya bisa begini karena program dari Bu Ipuk. Saya mendapat pelatihan dan bantuan alat usaha. Suara kami juga didengar dengan diajak Musrenbang Disabilitas. Terima kasih Bu Ipuk," ujarnya.
Banyuwangi juga semakin memperhatikan sektor olahraga untuk difabel. Dengan adanya fasilitas yang lebih baik dan dukungan penuh dari pemerintah, banyak atlet disabilitas yang berhasil menorehkan prestasi.
Seperti Dika Adi Prasetya dari Ketapang. Remaja berusia 18 tahun ini meraih juara 2 dalam lomba renang di Popda Bangkalan. Dakan waktu dekat dirinya akan bertanding sepak bola amputasi bersama tim Persawangi di Piala Menpora, Desember mendatang.
"Dukungan pemerintah sangat luar pada disabilitas, terutama di bidang olahraga. Semoga ke depan lebih banyak perhatian untuk teman-teman difabel," tuturnya.
Program-program inklusi yang telah berjalan membuat banyak pihak merasa lebih dihargai dan diberdayakan. Para disabilitas merasa suara mereka didengar, dan berbagai kebijakan yang ada memberi mereka ruang untuk berkembang.
Bahkan sebagai bentuk dukungan, salah satu tuna netra, Nurhadi Windoyo, menciptakan lagu khusus untuk Ipuk-Mujiono. Lagu tersebut dibuat oleh Nurhadi. Lagu itu berisi harapan agar program-program yang sudah berjalan baik diminta dilanjutkan dan yang belum selesai bisa dituntaskan.
"Bu Ipuk sangat berarti bagi kami. Di masa kepemimpinannya, musyawarah khusus untuk disabilitas selalu ada. Lagu saya berisikan harapan agar program-program Bu Ipuk dilanjutkan," ungkap Windoyo.
Ipuk mengatakan, perhatian terhadap disabilitas menjadi bagian tak terpisahkan dalam setiap perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Ipuk berkomitmen, program inklusi di Banyuwangi akan terus berlanjut dan ditingkatkan lagi.
"Kami akan terus mendorong berbagai program bagi para disabilitas, agar pembangunan di Banyuwangi kian merata dan bisa dinikmati untuk semua kalangan," ungkapnya.
Advertisement