Pilkada 2024, Wakil Rais Aam PBNU: Jangan Lunturkan Persatuan
Pesta demokrasi sungguh marak. Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024, misalnya, memunculkan tiga sosok perempuan, yang memiliki latar belakang pengalaman dan sepak terjang yang berbeda pula.
Namun, sejumlah pasangan calon memiliki kesamaan yang sangat identik dengan nafas mayoritas masyarakat Jatim, yakni Nahdlatul Ulama (NU).
Memang masyarakat dihadapkan pada tiga pilihan yang cukup beragam. Mulai dari petahana Khofifah-Emil, Risma-Gus Hans, dan pendatang baru di dunia pemerintahan, Luluk-Lukman. Namun, di antara mereka berlatar belakang NU.
Untuk itulah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan pentingnya proses pendewasaan politik itu. Dengan tetap menjaga tetap utuhnya masyarakat dalam berdemokrasi.
Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar menegaskan, “Jangan sampai Pilkada 2024 melunturkan persatuan kesatuan di antara warga bangsa, khususnya warga Nahdliyin “.
KH Anwar Iskandar berpesan kepada masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Nahdliyin untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan dalam menghadapi Pilkada 2024.
"Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilaksanakan sebentar lagi. Namun dengan adanya Pilkada jangan sampai melunturkan rasa persatuan dan kesatuan kita, warga NU khususnya," pesannya saat memberikan arahan dalam pelantikan PCNU Jombang.
Gus War, panggilan Ketum MUI Pusat,il pun mengajak para tokoh yang menjadi calon kepala daerah untuk menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat meskipun perbedaan pilihan tentu saja terjadi.
Lebih lanjut, pengasuh Pesantren Al-Amin Ngasinan Kota Kediri ini berharap agar rangkaian kontestasi politik dapat berjalan dengan tertib dan tetap menjaga nilai persatuan.
"Semoga Pilkada nantinya terlaksana dengan aman, tenteram, dan damai. Hal ini untuk membentuk masyarakat yang satu kata satu barisan dalam kepentingan bersama menyejahterakan masyarakat," pungasnya.Imam Kusnin Ahmad.
Advertisement