Pilihan Politik Boleh Beda Tapi Ukhuwah adalah Kewajiban!
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Amirsyah Tambunan menyatakan, persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah) merupakan harga mati. Apa pun perbedaannya, ukhuwah Islamiyah tetap harus diutamakan tanpa ada toleransi.
Hal ini disampaikan dalam sambutan Sarasehan Kode Etik Ukhuwah Islamiyah Bidang Politik yang diselenggarakan Komisi Ukhuwah Islamiyah KUI-MUI di Gedung MUI, Jakarta.
Amirsyah menegaskan kepada seluruh peserta dan masyarakat agar tidak menjadikan perbedaan pilihan politik menjadi alasan untuk bercerai berai.
“Pilihan politik boleh beda tetapi ukhuwah bukan pilihan, melainkan kewajiban yang harus kita pentingkan,” ujarnya, dikutip Jumat 1 April 2022.
Ukhuwah adalah Kewajiban
“Ukhuwah adalah kosakata atau diksi yang harus dipegang kuat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, mengingat bahwa manusia memang masing-masing berbeda dengan kelebihan dan kelemahan,” sambungnya.
Amirsyah meminta kepada masyarakat agar menutup dan tidak mempermasalahkan persoalan perbedaan dalam pilihan hidup bermasyarakat.
Dia menambahkan, perbedaan yang tidak boleh ditoleransi adalah perbedaan yang berkaitan dengan ushuliyah.
“Yang tidak boleh adalah dalam hal ushuliyah yang sengaja kita buat perbedaan-perbedaan, lalu menghasilkan penyimpangan, ini yang harus diamputasi.
Mewakili Dewan Pimpinan MUI, dia mengucapkan Selamat Menyambut Ramadhan 1443 H bagi seluruh umat Muslim sekaligus membuka acara. “Semoga Allah memberikan kesehatan lahir dan batin agar kita semua bisa selalu terjalin dalam ukhuwah,” tuturnya.