Pilih Ilmu atau Harta, Kisah Menakjubkan Imam Ali bin Abi Thalib
Keutamaan ilmu dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat 11 yang menyatakan bahwa orang yang menuntut ilmu adalah orang yang memiliki derajat yang tinggi.
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus memahami bahwa keutamaan ilmu lebih tinggi daripada harta. Ilmu yang kita miliki akan selalu menjadi aset yang berharga dalam hidup kita dan bisa membawa manfaat yang besar bagi diri sendiri dan orang lain.
Hal ini lantaran banyaknya keutamaan ilmu dibandingkan dengan harta, seperti dalam kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib ini.
Oleh karena itu, para penuntut ilmu pun dijuluki dengan orang yang memiliki derajat yang tinggi dalam surat al-Mujadalah ayat 11 tersebut.
Kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kwa
Ilmu dan harta merupakan dua hal yang sering menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Namun, menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib, ilmu lebih baik daripada harta.
Dalam sebuah kisah, Sayyidina Ali didatangi oleh beberapa orang yang menanyakan hal yang sama secara bergantian. Mereka ingin tahu bagaimana Sayyidina Ali menjawab pertanyaan mereka, apakah dengan jawaban yang sama atau berbeda.
Pertanyaan yang mereka ajukan adalah, "Wahai Ali, mana yang lebih baik, ilmu atau harta?" Ali menjawab bahwa ilmu lebih baik daripada harta. Namun, setiap orang yang bertanya diberikan jawaban yang berbeda-beda oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Pada pertanyaan orang pertama, Ali menjawab, "Ilmu lebih baik daripada harta, karena ilmu adalah warisan para nabi dan harta adalah warisan para penguasa dunia yang sombong seperti Qarun, Syaddad, Firaun, dan lainnya."
Ketika orang kedua bertanya, Ali menjawab bahwa ilmu lebih baik daripada harta karena ilmu akan menjagamu, sedangkan engkau harus menjaga harta.
Orang ketiga ditanya, Ali memberikan alasan bahwa orang yang memiliki ilmu akan memiliki banyak teman, sedangkan pemilik harta akan memiliki banyak musuh.
Pada pertanyaan orang keempat, Ali menjelaskan bahwa ilmu bisa bertambah jika dibelanjakan, sedangkan harta akan berkurang jika dibelanjakan.
Ketika ditanya oleh orang kelima, Ali memberikan alasan bahwa pemilik harta bisa dipanggil si pelit dan menjadi hina, sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan sebutan agung dan mulia.
Pada pertanyaan terakhir, Ali menjelaskan bahwa pada hari kiamat, harta akan dihisab, sedangkan pemilik ilmu akan memberi syafaat.
Dalam kisah ini, Sayyidina Ali mengajarkan bahwa ilmu memiliki keutamaan yang lebih tinggi daripada harta.
Keutamaan ilmu tersebut antara lain: tidak ada yang bisa mengambilnya, tidak ada yang bisa merampasnya, dan ilmu tidak pernah usang.
Sebagai seorang pemimpin dan ulama besar, Sayyidina Ali juga dijuluki sebagai pintu ilmu.
Dalam pandangan Islam, ilmu sangatlah penting karena dapat mengantarkan seseorang ke jalan yang benar dan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan ilmu kita agar dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Amiin.