Pilgub DKI, Jakarta Lengang
Jakarta: Bagaimana suasana Jakarta saat berlangsung pemilihan gubernur hari ini, Rabo (15/2/2017)? Lengang. Jalanan sepi sampai tengah hari. Demikian juga pusat-pusat perbelanjaan.
Saya kebetulan ada acara Fokus Group Discussion (FGD) tentang kepelabuhan saat pilkada serentak berlangsung. Ini acara tim think tank Kementerian Perhubungan.
Meski acaranya siang hari, saya berangkat pagi melalui Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Sepanjang perjalanan dari bandara sampai tengah kota sepi. Sepuluh menit sudah nyampai.
Karena masih pagi, saya yang kebetulan bertemu pelukis Surabaya Cak Kadar, menggunakan taksi ke menuju perumahan menteri di Widya Chandra. Hanya mengantar titipan sambal Bu Rudy ke salah seorang kawan yang kini menjadi pembantu Presiden Jokowi.
Setelah mengantar titipan, kami berdua langsung ke Pacific Place, pusat perbelanjaan kelas atas di CBD Semanggi. Karena masih belum jam 10, suasana mall pun masih sepi. Belum ada kafe yang buka. Hanya satu yang buka tepat pukul 10 WIB: Coffee Bean. Kafe lainnya baru buka jam 12 siang.
"Cook kita kebanyakan orang Jakarta. Mereka masih mengikui coblosan. Baru jam 12 siang nanti kami buka," kata penjaga salah satu kafe di Pacific Place. Di Coffee Bean, sejumlah pelayan kafe sudah tampak biru tinta di jarinya. "Sudah nyoblos paling awal Pak," katanya.
Sampai tulisan ini diturunkan, sejumlah tempat yang biasanya penuh sesak kendaraan dan orang juga masih tampak lengang. Nyaman di jalanan. Lengang di pusat-pusat keramaian.
Suasana ini jauh berbeda dengan hiruk pikuk sebelum masa pencoblosan. Suasana pertarungan antar kandidat yang begitu keras tidak tampak di hari pencoblosan.
Pilkada DKI kali ini diikuti tiga pasangan. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Silvy, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Banyak pihak memperkirakan bahwa pilkada DKI tahun ini akan berlangsung dua putaran.
Sepi dan lengangnya Jakarta kali ini kayaknya karena hari ini ditetapkan sebagai hari libur nasional. (arif afandi)