Pileg 2024 Kota Kediri Dinilai Lebih Kompetitif
Sejumlah partai sudah mulai ancang ancang menyusun strategi pemenangan Pemilihan Umum Legislatif 2024 mendatang. Hasil perolehan suara nantinya akan mempengaruhi jumlah perolehan kursi di parlemen.
Anggota DPRD Kota Kediri dari Fraksi Partai Nasdem Deddy Mochammad Bastomy menjelaskan, target yang ingin dicapai saat ini, menjadi pemenang Pileg 2024 mendatang .
"Insyah Allah sampai hari ini, teman teman masih solid dan lebih semangat untuk membesarkan partai. Fokus kita terkait Pileg 2024, target menjadi partai pemenang itu saja. Kita sudah mulai konsolidasi di tingkat Kota Kediri antar-pengurus. Insyah Allah itu kita lakukan setiap tiga bulan sekali," terang pria yang akrab disapa Gus Odik ini
Menurutnya pemilihan umum legeslatif tahun ini lebih kompetitif. Indikasinya, dapat dilihat dari banyaknya antusias warga yang ikut mendaftar sebagai bakal caleg di Partai Nasdem.
"Tadi pak ketua bilang kalau calon kota lebih lebih memang iya. Jadi perdapil itu sudah ada 9 orang yang daftar, " katanya.
Di samping itu Gus Odik menilai hasil perolehan suara pada Pileg nanti, sedikit banyak turut mempengaruhi Pilwali 2024 mendatang. "Kalau Pilwali nanti tergantung hasil Pemelihan Umum Legeslatif 2024, sangat menentukan," ungkapnya .
DPC Partai Nasdem Kota Kediri sendiri memiliki target 9 kursi untuk Pileg 2024 . "Kalau mimpi kan boleh sebesarnya besarnya, 9 kursi. Tapi Insyah Allah atau minimal perdapil ada penambahan kursi. Kalau sekarang perwakilan kita ada 3 orang di masing masing Dapil, " harapnya.
Ia menganggap saat ini semua partai mempunyai kans yang sama untuk menjadi pemenang. Tetapi dari beberapa partai yang ada sekarang , PDI - Perjuangan dan Partai Amanah Nasional diprediksi menjadi pesaing berat. "Kalau untuk Kota Kediri PAN dan PDI - Perjuangan masih menjadi saingan terberat, " ungkapnya.
Apa yang dikatakan Gus Odik cukup beralasan mengingat PDI - Perjuangan dan PAN pada Pileg lalu mendapat jatah 5 kursi di parlemen. Disusul Partai Gerindra 4 kursi, Partai Nasdem, Demokrat, serta PKB 3 kursi. Kemudian Hanura, PKS dan Golkar 2 kursi. Sedangkan PPP 1 kursi.