Pilbup Malang 2020, Petahana Semakin Jumawa
Kontestasi Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang 2020 saat ini menunjukkan bahwa petahana, yaitu calon bupati (Cabup) Muhammad Sanusi semakin jumawa. Ini terlihat dengan merapatnya tiga parta untuk mengusung pasangan calon (Paslon) Muhammad Sanusi dan Didik Gatot Subroto.
Partai terakhir yang bergabung dalam koalisi adalai Demokrat. Sebelumnya sudah ada dua partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
"Kami memutuskan untuk mendukung pasangan SanDi (Sanusi-Didik) di Pilkada 2020. Keputusan itu disampaikan saat kami dipanggil ke kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Demokrat Jatim," terang Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Malang, Joshua Sebayang, pada Selasa 30 Juni 2020.
Dengan bergabungnya Partai Demokrat ke Paslon SanDi, total pasangan tersebut memiliki 23 kursi dari empat partai pengusung, yaitu PDI-P, Nasdem, PPP dan Demokrat.
Sedangkan kompetitor pasangan Sanusi dan Didik Gatot yaitu, Siadi dan Tyas Sujud yang diusung oleh Partai Golkar hanya mengoleksi 10 kursi.
Kompetitor lainnya yaitu dr. Umar Usman masih menunggu rekom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di Kabupaten Malang, PKB mendapatkan jatah 12 kursi.
Menurut Pakar Politik Universitas Brawijaya (UB), Wawan Sobari, menilai sosok dr Umar dapat menyaingi dominasi dari pasangan Sanusi dan Didik di Pilbup Malang 2020.
"Memang Jawa Timur itu tidak terpungkiri merupakan kandang Banteng (PDIP). Tapi dari hasil penelitian saya. Yang bisa menyaingi militansi akar rumput PDIP yang kuat di Jawa Timur ini ialah organisasi NU. Dan dr. Umar ini pasti punya pendukung yang cukup kuat di akar rumput (masyrakat). Jadi sekarang bagaimana mengawinkan PKB dan NU secara baik saja," tuturnya.
Oleh karena itu, Wawan optimis jika PKB nantinya akan mengeluarkan rekomendasi Calon Bupati (Cabup) kepada dr Umar. Sebab, kata Wawan berdasarkan hasil polling yang ia terima dari sebuah lembaga survei, sosok dr Umar merupakan calon yang kuat secara dukungan.
"Akan berjalan seru pastinya. Kedua kekuatan yang memang kuat akan bertaruh di Pilkada 2020. Tapi untuk nama memang semua tergantung DPP PKB internal," tutupnya.