Pilar Batu di Kompleks Taj Mahal Roboh Akibat Angin Kencang
Badai ganas telah menghancurkan dua pilar kuno di pintu masuk ke Taj Mahal, kata seorang pejabat pada Kamis 12 April kemarin. Ia mengatakan rapuhnya monumen marmer yang telah berusia berabad-abad tersebut membuat mudah roboh.
Menara-menara batu pasir setinggi empat meter itu telah hancur setelah diterjang angin kencang pada Rabu malam.
"Dua pilar dekoratif ambruk tadi malam di tengah angin berkecepatan tinggi. Satu di di gerbang kerajaan, dan yang lainnya di gerbang selatan," kata seorang pejabat dari Survei Arkeologi India kepada AFP.
Tak satu pun dari empat menara marmer putih yang mengelilingi Taj - atau makam spektakuler itu sendiri - rusak dalam badai tersebut, kata pihak berwenang.
Wisatawan sering mendapatkan kesan pertama Taj - sebuah situs warisan dunia UNESCO - melalui gerbang kerajaan, sebuah pintu masuk seperti benteng besar yang sebagian besar terbuat dari batu pasir merah. Gerbang tersebut diapit oleh dua menara megah sebelum badai merobohkan salah satunya.
Kaisar Mughal Shah Jahan membangun Taj Mahal sebagai makam untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal, yang meninggal saat melahirkan pada 1631.
Semua orang mengakui Taj Mahal sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Bangunan ini merupakan suatu makam yang dianggap suci, dibangun dari marmer putih yang melambangkan kemurnian, cinta dan rasa sakit. Sepertinya tidak ada bangunan lain di dunia yang memiliki konsep yang serupa dengan Taj Mahal.
Pemberontakan yang terjadi pada tahun 1857 ternyata memakan korban berupa kerusakan Taj Mahal. Meskipun tidak parah namun tetap saja bangunan megah ini pernah terluka akibat insiden ini. Bagian taman dan beberapa bagian gedung dirusak para pemberontak.
Namun pada akhir abad ke-19, Lord Curzon seorang Raja Muda memerintahkan renovasi besar-besaran dan baru selesai di tahun 1908. Taman yang sekarang kita lihat ini sebenarnya hasil renovasi namun bentuk dan strukturnya dibuat semirip mungkin dengan aslinya. (afp/wy/ma)