Pikap Pengangkut Tembakau di Jember Ludes Terbakar
Sebuah mobil pikap pengangkut tembakau ludes terbakar saat melintas di Jalan Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Jenggawah, Jember, Jumat, 16 Agustus 2024. Diduga kuat pikap yang dikemudikan Satuko, warga kecamatan setempat terbakar karena faktor kelistrikan.
Komandan Regu B Damkar Jember Dwi Atmoko mengatakan, awalnya pikap tersebut tiba-tiba mogok. Pengemudi sempat mengira kehabisan bahan bakar. Sempat ada rencana membeli bahan bakar di pom mini yang ada di dekatnya. Namun, saat ini pom mini tersebut masih tutup.
Tak lama kemudian, pikap tersebut mengeluarkan asap. Seketika itu, pengemudi langsung menyelamatkan diri. Dalam hitungan menit, kepulan asap itu berubah menjadi kobaran api. Atas kejadian itu, warga kemudian melapor ke Petugas Pemadam Kebakaran.
“Kami menerima laporan dari warga sekitar pukul 07.50 WIB. Kami langsung menuju ke lokasi dengan menerjunkan satu unit pemadam dan tujuh petugas pemadam,” katanya.
Sesampainya di lokasi kejadian, petugas langsung melakukan pemadaman. Petugas membutuhkan waktu selama satu jam untuk memadamkan api tersebut.
Meski api berhasil dipadamkan, pikap yang biasa mengangkut daun tembakau itu ludes, tersisa kerangka. Semua cuku cadang yang terbuat dari bahan plastik ludes, termasuk kursi dan sebagian bambu penyangga yang dipasang di bagian belakang. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian Rp 20 juta.
Pasca api dipadamkan, badan pikap masih tetap dibiarkan berada di lokasi yang sama. Sebab, selanjutnya menjadi kewenangan pihak kepolisian melakukan penyelidikan.
Berdasarkan pengamatan dan keterangan saksi, diduga kuat pikap tersebut terbakar setelah terjadi korsleting listrik. Korsleting itu bisa saja terjadi pada aki maupun mesin pikap. “Kemungkinan besar karena faktor kelistrikan di bagian aki maupun mesin. Untuk badan pikap tidak dipindahkan, karena masih akan dilakukan olah TKP dari pihak kepolisian,” pungkasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kasatlantas Polres Jember AKP Achmad Fahmi Adiatma angkat bicara terkait kebakaran pikap di Jenggawah. Selama ini, kebakaran kendaraan didominasi karena faktor kelistrikan. Hal itu bisa terjadi akibat kendaraan lama tidak diservis.
Atas kejadian itu, Fahmi mengimbau masyarakat untuk mengecek kondisi kendaraan sebelum memutuskan menggunakannya. Tak hanya kelistrikan, terkait mesin dan rem juga harus dicek secara berkala. “Kendaraan rawan mengalami korsleting karena biasanya lama tidak diservis. Kami selalu mengimbau agar kendaraan dicek dulu sebelum digunakan, agar tidak terjadi kebakaran seperti yang terjadi di Jenggawah,” pungkasnya.