Pijat Aman dengan Protokol Kesehatan, Ini Tipsnya
Pandemi memang membuat semua sektor ekonomi sepi. Termasuk sektor jasa. Salah satunya adalah jasa pijat. Wahju Setiawan, seorang tuna netra penyedia jasa pijat juga merasa hal tersebut. Wahyu mengaku penghasilannya bahkan menurun hingga 95 persen.
Meski demikian, di era new normal saat ini dirinya tetap menerima orang yang ingin pijat dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Pertama saya pasti akan tanya pada orang yang ingin pijat. Memastikan gejalanya apa ada demam atau tidak, ada flu atau tidak. Kalau ada salah satu gejala itu saya tidak berani," ujar pria berusia 50 tahun ini.
Kata pria yang akrab disapa Wawan ini, saat memijat orang pun dirinya menggunakan masker lengkap dengan face shield untuk melindungi dirinya dan orang lain dari paparan virus.
"Sebelum memijat saya juga mencuci tangan dan mengunakan hand sanitizer supaya steril semuanya," imbuhnya.
Ia pun juga meminta orang yang memakai jasa pijetnya untuk memakai masker saat dipijat. "Kalau dia mandi dulu sebelum dipijat itu lebih baik agar semuanya bersih. Paling penting pakai masker," kata Wawan.
Standar-standar itu yang biasanya dijalankan Wawan sebelum memijat. Namun, kata dia, ternyata untuk menjalankan protokol kesehatan itu ada kesulitan tertentu. Misalnya saja soal wajib masker.
Karena belum terbiasa atau memang dalam memijat membutuhkan tenaga yang banyak, sehingga butuh asupan yang banyak pula, Wawan kadang nerasa sesak napas. Namun demikian, dia pantang menyerah. Wawan tetap pakai untuk kebaikan bersama.
"Kalau kita semua patuh tentunya Covid-19 akan cepat hilang dan kita bisa beraktivitas normal kembali," tutupnya.
Advertisement