Pihak PHRI Nilai Masa Tinggal Wisatawan di Jatim Masih Kurang
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai masa tinggal wisatawan di Jawa Timur (Jatim) masih kurang dibandingkan dengan daerah lainnya. Ketua PHRI Jatim, Dwi Cahyono mengatakan bahwa rata-rata masa lama tinggal wisatawan di Jatim maksimal mencapai tiga hari.
“Rata-rata 2,5 sampai tiga hari. Kalau bisa lima hari. Lima hari itu sudah minimal. Yogyakarta yang kecil segitu saja bisa sampai lima hari masa lama tinggal wisatawan,” ujarnya pada Sabtu 18 Februari 2023.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara kata Dwi rata-rata masa lama tinggal antara 1,5 hari hingga dua hari. Dwi mengatakan salah satu penyebabnya adalah terkait kurangnya aksesibilitas antar daerah satu dengan lainnya.
“Salah satu kekurangan di Jatim itu karena daerahnya yang besar. Sehingga banyak daerah yang potensi wisatanya bagus itu sulit diakses. Contoh seperti ke Pacitan. Itu jauhnya sudah seperti ke provinsi lain,” katanya.
Dari catatan PHRI ada empat daerah di Jatim yang menjadi favorit kunjungan wisatawan. Keempat daerah tersebut di antaranya adalah Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Batu dan Banyuwangi. “Adanya destinasi wisata unggulan juga sangat mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke suatu daerah,” ujarnya.
Dwi menambahkan dengan adanya destinasi wisata unggulan baru seperti Jembatan Kaca Seruni Point di Probolinggo. Dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan masa lama tinggal wisatawan di Jatim.
“Insya Allah setelah ini akan kami tata lagi. Jembatan kaca itu bisa meningkatkan masa lama tinggal wisatawan. Tapi perlu dihitung lagi spending wisatawan pada tahun ini itu berapa,” katanya.