Pidato dalam Bahasa Madura Dilombakan di Malaysia
Komunitas Pecinta Seni Nusantara (KPSN) menggelar lomba pidato berbahasa Madura di Dewan Taman Medan, PJS 5 Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan, Senin 16 April 2018.
Kegiatan tersebut mendapat tanggapan positif dari masyarakat Madura di sekitar Kuala Lumpur dan Selangor dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mendaftarkan diri, namun hanya 12 peserta terpilih yang dinyatakan lolos seleksi.
Lomba pidato yang mengambil tema tentang peradaban, sejarah, kuliner, seni dan budaya Madura tersebut, menetapkan Farhan Rohim dari Seremban, Negeri Sembilan, sebagai juara pertama dengan nilai 865 poin.
Juara kedua diraih peserta dari Kota Damansara, Moh. Ainul Faiq dengan poin 860 dan Ahyar Hasyim dengan poin 825 dari Kepong sebagai juara ketiga.
Farhan Rohim, berasal dari Desa Lerpak, Kecamatan Geger, Bangkalan ini mengambil judul pidato tentang adat Madura.
Dia menceritakan tentang adat dan budaya Madura yang semakin terkikis oleh kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi.
"Saya tidak menyangka dapat menjuarai lomba pidato ini, karena pesertanya ada yang dari kalangan mahasiswa juga," ujar pekerja bangunan di Seremban tersebut.
Pada kesempatan tersebut Ketua KPSN Irzal Maryanto menyatakan akan mengadakan lomba pidato yang sama secara kontinyu dengan melibatkan bahasa daerah lainnya yang digunakan warga Indonesia di Malaysia.
"Melihat respon positif yang ditunjukan oleh masyarakat Madura dalam lomba pidato ini, kami semakin bersemangat untuk terus mengadakan lomba pidato lainnya," ujarnya dalam sambutannya.
Dia mengatakan ada sekitar 15 bahasa daerah yang menjadi bahasa pengantar warganegara Indonesia di Malaysia, secara kontinyu kami akan mengadakan lomba bahasa daerah secara bergantian.
"Puncaknya nanti, akan kami kumpulkan dalam bulan bahasa pada bulan Oktober nanti. Diberikan teks yang sama, namun disampaikan dalam bahasa daerah masing-masing oleh para pemenang lomba pidato," katanya. (ant)