Piala Super Eropa, Impian Mereka yang Tak Punya Solidaritas
Presiden UEFA Alexander Ceferin mengatakan, kompetisi pesaing Liga Champions UEFA, Liga Super Eropa hanyalah impian dua atau tiga direktur klub yang tidak peduli solidaritas dan merusak klub mereka sendiri.
Kritik tersebut ia lontarkan menyusul maraknya pembicaraan terkait kompetisi sempalan yang digagas sejumlah klub raksasa Eropa. Bagi Ceferin, kompetisi ini tak perlu dipertanyakan, karena jelas-jelas merugikan bagi mereka yang terlibat di dalamnya.
"Ini adalah impian dua atau tiga direktur yang tidak peduli dengan solidaritas. Mereka tidak peduli tentang apapun kecuali diri mereka sendiri, mereka bahkan akan merugikan klub mereka sendiri, tetapi mereka mungkin belum menyadarinya,” kata Ceferin, seperti dikutip dari Marca.
"Ide itu tidak terlalu serius. Itu muncul karena kepergian mantan Presiden Barcelona (Josep Maria Bartomeu), tapi saya yakin itu lebih merupakan ide populis atau politik daripada ide yang serius."
Ketimbang membahas soal Liga Super Eropa, lebih memilih untuk lebih banyak bicara mengenai upaya UEFA memerangi Covid-19 dan keputusan yang dibuatnya untuk mencoba mengurangi efek terburuk dari krisis.
Musim panas lalu, misalnya, ia memutuskan menunda Euro 2020 untuk memberikan waktu tambahan bagi pengelola kompetisi domestik menyelesaikan jadwal mereka. Meski molor, ia yakin kompetisi tahun depan tetap berjalan, meski belum bisa memastikan seperti apa.
"Awalnya kami tidak tahu apa yang akan terjadi, dan kami bersikeras untuk menggelar Euro 2020," kata Ceferin . “Kami mungkin tidak akan bisa menggelar sama sekali jika situasinya memburuk,” ujar Ceferin.
"Itu bukan masalah prioritas. Jika kami bersikeras untuk terus maju dengan Kejuaraan Eropa , saya yakin kami akan mendapat masalah dan kami tidak akan mampu melakukannya."
Meskipun UEFA harus mempertimbangkan banyak faktor, seperti perjalanan dan masalah keuangan yang dihadapi permainan di semua level, presiden menegaskan bahwa kesehatan selalu menjadi prioritas utama.
"Prioritasnya selalu kesehatan," kata Ceferin. "Ini lebih penting daripada industri apa pun, termasuk sepak bola," pungkas Ceferin.
Pernyataan Ceferin sebagai penegasan bahwa UEFA tidak akan pernah memaksakan diri untuk menggelar ajang apa pun bila keselamatan dan kesehatan orang-orang yang terlibat dalam sepak bola terancam.