Physical Distancing Mulai Diberlakukan di Kota Probolinggo
Jarak fisik (physical distancing) terkait percegahan virus Corona (Covid-19) mulai digelindingkan di Kota Probolinggo. Satgas penanggulangan Covid-19 pun menutup sejumlah ruas jalan di akhir pekan, Sabtu-Minggu.
“Physical distancing sudah kami berlakukan sejak Sabtu tadi malam dilanjutkan Minggu hari ini,” kata Kapolres Probolinggo Kota (Polresta), AKBP Ambariyadi Wijaya, Minggu sore, 29 Maret 2020.
Physical distancing diwujudkan dengan menutup total sejumlah ruas jalan protokol di Kota Probolinggo mulai pukul 19.00-24.00. Yakni, dimulai dari simpang tiga Jalan Panglima Sudirman atau depan Makodim 0820 Probolinggo, Jalan Suroyo, hingga pertigaan Jalan Ahmad Yani (alun-alun).
“Sabtu malam ini uji coba. Bukan setiap hari, tapi saat weekend atau akhir pekan, Sabtu dan Minggu,” kata kapolresta.
Tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub pun dilibatkan untuk berjaga-jaga di sepanjang Jalan Suroyo. Penjagaan ketat terlihat di sejumlah simpang empat yang memotong Jalan Suroyo seperti di Jalan Diponegoro, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Kolonel Sugiono.
“Perlu dijaga biar tidak ada warga yang menerobos masuk Jalan Suroyo,” kata AKBP Ambariyadi. Tim gabungan juga menyisir Jalan Suroyo yang banyak ditempat perkantoran, hotel, minimarket, museum, rumah ibadah, dan rumah makan.
Warga yang terlihat bergerombol diingatkan agar menjaga jarak. Bahkan sejumlah remaja yang sedang nongkrong di kafe diminta segera pulang.
Kapolresta mengakui, meski sudah diberakukan physical distancing, masih dijumpai sekumpulan remaja yang bergerombol. “Masih ada sebagian remaja yang nongkrong-nongkrong, seolah tidak peduli virus Corona sedang merebak,” katanya.
AKBP Ambariyadi menambahkan, Forkopimda Kota Probolinggo memang belum mengambil sikap untuk mengisolasi wilayah. Sejumlah pusat perbelanjaan, tempat usaha, hingga pasar tradisional yang masih buka.
“Sejumlah warung dan restoran sudah ada yang memberlakukan pembelian online dan makanan dibungkus atau istilahnya take away,” kata perwira polisi asal Banyuwangi itu. Dikatakan UMKM di Kota Probolinggo bisa meniru langkah sebagian warung dan restoran yang menerapkan penjualan online.
Kapolresta mengakui, pernyataan sejumlah dokter bahwa risiko kematian akibat Covid-19 rendah. Namun langkah antisipatif perlu dilakukan mengingat perilaku masyarakat saat ini sulit dikendalikan. Physical distancing dinilai menjadi salah satu pilihan.
“Untuk di Indonesia dengan perilaku masyarakat dan kondisi fasilitas kesehatan, apa siap menangani jumlah pasien yang besar?” katanya.