PHRI Optimis Tol Ngaroban Tingkatkan 12 Destinasi Wisata
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bojonegoro Ahmad Subeki mengaku optimis dibukanya jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) akan meningkatkan pariwisata di daerah ini.
Setidaknya bisa memacu pertumbuhan 12 destinasi wisata di Kabupaten Bojonegoro. “Saya bilang optimis bisa meningkatkan pariwisata di Bojonegoro,” ujarnya pada ngopibareng.id, Minggu, 27 Februari 2022.
Namun, lanjut Ahmad Subeki, tentu ada syarat yang setidaknya menjadi catatan dari adanya tol Ngaroban. Pertama, jalur pintu tol keluar-masuk yang fleksibel untuk beberapa daerah potensial. Kedua, membuka celah diskusi antara pengelola tol dengan pelaku ekonomi di Bojonegoro. Seperti pelaku ekonomi, pariwisata juga instansi terkait seperti perdagangan dan perindustrian.
Tiga dibukanya stand atau semacam rest area di jalur tol yang berguna untuk membuka ruang ekonomi bagi pelaku usaha seperti UMKM produk lokal Bojonegoro. Dan empat, ada pintu tol keluar-masuk yang jumlahnya minimal empat lokasi. “Jika syarat itu terpenuhi, tol Ngaroban, akan membantu perekonomian Bojonegoro,” katanya.
Empat pintu tol itu, jika dipilih, di antaranya dari barat, seperti di Kecamatan Padangan, yang berbatasan dengan Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di tempat ini, kebetulan terdapat Bandar Udara Abdurrahman Wahid, yang kini mulai diaktifkan.
Kedua, pintu tol di Kecamatan Kalitidu, dimana di daerah tersebut pusat ekonominya meningkat dampak dari industri minyak dan gas bumi. Tiga, pintu tol di Kecamatan Kota Bojonegoro, sebagai ibukota kabupaten, dan ke empat pintu tol di Kecamatan Sumberejo. Untuk daerah yang terakhir, diharapkan bisa menjadi penghubung di kecamatan Bojonegoro timur bagian selatan dan utara.
Selain itu, lanjut Ahmad Subeki, setidaknya 12 destinasi wisata di Bojonegoro ini, jika dikelola dengan profesional akan jadi tujuan alternatif. Makanya lokasi 12 destinasi wisata yang tersebar di kecamatan-kecamatan itu, harus dikelola dengan baik. ”Ini penting untuk pengelolaan pendapat daerah,” imbuhnya.
Ada 12 destinasi wisata di Bojonegoro
Yaitu 1, wisata air terjun Kedung Maor di kawasan hutan tepatnya di Desa Clebung Kecamatan Bubulan. Ke, Wisata Bendung Gerak di Bengawan Solo, tepatnya di Kecamatan Trucuk. Ke 3, Texas Wonocolo, Kecamatan Kedewan yang menyajikan wisata sumur minyak tua peninggalan Belanda.
Ke 4, Air Terjun Krondonan, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang. Ke 5, Negeri Atas Angin, Desa Deling, Sekar, sebuah dataran tinggi di selatan Kota Bojonegoro. Dan 6, Wanawisata Dander di Alang - alang kemangi, Kecamatan Dander. Ke 7, Air Terjun Kedung Gupit di Dusun Gayam, Desa Klino, Kecamatan Sekar.
Ke 8, Waduk Grobogan, di Desa Bendo Lor, Bendo, Kecamatan Kapas. Lalu 9, Taman Rajekwesi Jl. Rajekwesi Bojonegoro, Kelurahan Klangon, Kec. Bojonegoro. 10, pemandian air panas Banyu Kuning, di Desa Krondonan, Kec. Gondang. 11, Kebun Belimbing di Desa Ngringin Rejo, Kecamatan Kalitidu dan 12, yaitu GoFun d Jalan Veteran, Jambean Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro.
Seperti diketahui pembangunan jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban sepanjang 116,7 kilometer di antaranya akan memanfaatkan tanah Solo Valley Werken, juga hutan jati di kawasan Pegunungan Kendeng. Tanah yang sebelumnya berupa sungai (kanal) bisa dimanfaatkan mengingat statusnya adalah tanah negara.
Menurut Sekretaris Daerah Bojonegoro Nurul Azizah jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Pusat. Nantinya, jalan tol ini akan mengkoneksi dengan tol Solo-Ngawi-Kertosono.”Ini proyek strategis nasional,” ujarnya pada ngopibareng.id, Rabu 16 Februari 2022.